Sementara di Kecamatan Pammana, selain merendam rumah warga dan area persawahan, banjir juga memutus akses jalan Trans Sulawesi yang berada di Desa Pallawarukka. Sedangkan di Kecamatan Penrang, jembatan penghubung Desa Temmabarang, dengan Desa Padaelo, terputus.
Selanjutnya di Desa Salotengnga, Desa Ujungpero, Desa Pallimae, Desa Taddangpalie, Kecamatan Sabbangparu, puluhan rumah warga dan area persawahan juga ikut terdampak banjir bandang.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"Selain ribuan rumah warga yang terdampak, banjir juga merendam area persawahan dan memutus akses jalan provinsi, serta jembatan penghubung desa. Saat ini kami masih terus melakukan pendataan dan melakukan evakuasi," katanya.
Menurut Muslihin, ketinggian air yang melanda 46 desa dan kelurahan di 11 Kecamatan tersebut, beragam, yakni antara 10-100 cm. Dari laporan terkhir yang ia terima, ketinggian air di beberapa desa dan kelurahan dikabarkan mulai surut. Sebagian warga sudah membersihkan rumahnya dari material lumpur sisa banjir.
Walau sebagian wilayah dikabarkan banjir mulai surut, namun ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, utamanya disaat hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur. "Sebagian wilayah airnya sudah mulai surut, namun kami meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.