WahanaNews.co | Sejumlah kontraktor di Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambangi pendopo kantor Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada Rabu siang (3/5/2023).
Mereka ingin menggembok dan memasang garis polisi di mobil dinas Zulkieflimansyah karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tak kunjung membayar utang pada mereka.
Baca Juga:
Pansus Defisit Rp 84 Miliar Sebut Tunda Bayar Tanggungjawab TAPD & BPKAD Kota Gunungsitoli
Salah satu kontraktor yang datang menagih utang itu adalah Ahmad Amrullah. Dia membawa garis polisi dan gembok untuk menyegel mobil dinas Zulkieflimansyah.
Ahmad tak menemukan mobil dinas Zulkieflimansyah di parkiran pendopo. Dia dan kawan-kawan kemudian mencari mobil tersebut ke kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
"Saya mau gembok dan segel mobil dinas Gubernur Zulkieflimansyah. Giliran proyek selesai dan belum dia bayar, kok kontraktor saja yang disalahkan," keluh Amrullah Rabu (3/5/2023).
Baca Juga:
Kabid Anggaran BPKAD Kota Gunungsitoli Diperiksa Kejari, Siapa Dalang Defisit Rp84 M?
Amrullah menerangkan dia bersama sejumlah kontraktor telah mengingatkan Zulkieflimansyah agar segera membayar utang pada mereka. Apalagi, para kontraktor itu telah rampung menyelesaikan proyek Pemprov NTB.
Menurut Amrullah, hingga hari ini belum ada kepastian jadwal pembayaran utang oleh Pemprov NTB.
"Pemprov NTB ini terlalu banyak utang, banyak janji, dan kontraktor saja yang dizalimi," ujarnya.
Utang Pemprov NTB kepada kontraktor yang belum terbayarkan hingga Maret 2023 mencapai Rp 260 miliar. Pemprov NTB berjanji akan melunasi utang tersebut paling lambat Juni 2023.[eta/detik]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.