WahanaNews.co | Fenomena menutup rumah tetangga
dengan tembok ternyata tidak hanya terjadi di Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Terbaru, dinding rumah kontrakan Marlina Ronita (48) di Jalan M
Jani, Gang Abdul Mutholib, RT 06 RW 03, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, juga ditutup
dengan batu bata putih atau hebel
oleh tetangganya.
Baca Juga:
Bimtek Panpel PON XXI 2024 Cabang Gulat Resmi Ditutup
Tadinya,
tembok yang membatasi antara rumah kontrakannya dengan rumah seorang tetangga
memiliki tinggi sekitar setengah meter.
Kini,
tembok pembatas itu dibangun lebih tinggi, hingga hampir menyentuh bagian
atap rumah.
Menurut
Marlina, pembangunan tembok itu menyusul tuduhan dari tetangganya bahwa kucing
peliharaannya sudah buang air besar sembarangan.
Baca Juga:
Pasca Mall Ramayana Pringgan Ditutup, Pedagang Kecil Menjerit Karena Omset Turun Hingga 85 %
Ia
menduga, tembok itu didirikan agar kucing-kucing miliknya tidak melompat ke
area rumah tetangga.
Sebelum
tembok itu dibangun, Marlina mengaku mendapat serangan dari sang tetangga.
"Mereka
nuduh kucing saya pup di rumahnya. Kan yang melihara kucing bukan saya aja. Katanya kucing saya pup di rumahnya. Masa gara-gara
binatang, saya gak akur sama tetangga," kata Marlina, saat
ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (17/3/2021).
Kronologi Penyerangan
Berdasarkan
keterangan Marlina, ia diserang oleh tetangga samping rumahnya pada Senin
(15/3/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat
itu, ia sedang sendirian di rumah.
"Suami
saya sedang gak di rumah, pas bangun tidur anak saya gak di rumah, dia lagi keluar sama
temannya, ngopi," ujar Marlina.
Saat
itu, Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya. Orang
itu kemudian berteriak menyuruh Marlina keluar rumah.
"Mereka
teriak, 'woi keluar lu', kayak gitu.
Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampe sini," ujar Marlina.
Saat
dia mengintip di balik jendela, ternyata tetangganya, seorang pria paruh baya
bersama anak laki-lakinya, sudah berada di depan pintu rumahnya.
"Si
anak dateng, tiba-tiba langsung nendang jendela," kata Marlina.
Akibatnya, kaca
jendela rumahnya pun pecah.
Perempuan
itu sontak mengambil handphone
miliknya untuk merekam kekerasan yang terjadi di rumahnya.
Marlina
kemudian didorong hingga hampir terjatuh, handphone-nya
pun ikut ditarik oleh sang tetangga.
Ia
diteriaki dengan kata-kata binatang dan diminta menghapus video oleh anak itu. Handphone tersebut kemudian dibanting.
Dari
video yang diterima wartawan, pria paruh baya itu sempat bilang, "Ngontrak di sini jangan banyak lagu. Dari
sini baunya (kotoran kucing) ke mana-mana bu. Saya masih tahan aja."
Marlina
masih mempertimbangkan, apakah ingin melaporkan kejadian tersebut ke polisi atau
tidak.
"Pengennya
selesai baik-baik aja. Tapi ada konsekuensi juga sih. Kalau berat hati, bisa
kita laporkan ke polisi. Kita butuh tanggung jawab buat kerusakan rumah,"
tambah Marlina. [dhn]