WahanaNews.co | Sejumlah pemudik tujuan Pulau Sumatera mulai memadati Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Sabtu (23/4).
Diketahui, alasan mereka mudik lebih awal dikarenakan jarak tempuh yang jauh sehingga bebas macet.
Baca Juga:
Arus Mudik 2024, PLN Klaim Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat
Salah satunya Elida (36), seorang pemudik asal Pagaralam, Sumatera Selatan. Ia mengatakan, perjalanan yang jauh membuat ia memilih untuk mudik lebih awal.
"Kalau ke sana [Pagarlam], kan, butuh 24 jam ya, udah termasuk penyeberangan. Saya bawa anak juga, ya, jadi lebih baik awal pulangnya. Udah lama enggak mudik juga soalnya," kata Elida, Sabtu (23/4) seraya tertawa.
Pandemi dan pembatasan pergerakan masyarakat yang diberlakukan pemerintah dua tahun belakangan menjadi alasan dirinya tak bisa pulang.
Baca Juga:
Arus Mudik 2024, PLN Klaim Transaksi di SPKLU Naik Lima Kali Lipat
Sang anak pun merasa senang liburan sekolah kali ini bisa dimanfaatkan untuk pulang kampung dan bertemu kembali dengan keluarganya.
"Senang (bisa pulang kampung lagi), mau ketemu sama kakek," ujar anak Elisa yang masih duduk di kelas 5 SD.
Lain hal, Delvi (21) seorang perantau asal Payakumbuh, Sumatera Barat, mengaku situasi mudik tahun ini lebih ramai dari tahun lalu.
"Iya saya pulang kampung tahun lalu. Lebih ramai kalau sekarang, mungkin karena mudik enggak dilarang, jadi ramai," katanya.
Ia pun membeberkan alasan mudik lebih awal karena mendapat jatah pulang kampung seminggu sebelum hingga sesudah Lebaran dari perusahaan tempat ia bekerja.
"Jadi, ya, manfaatin waktu yang dikasih aja sih. Soalnya yang dekat Lebaran itu udah penuh semua, jadi mending pulang sekarang daripada enggak dapat sama sekali," ujarnya.
Delvi tak sendirian, ia bersama tujuh teman perantauannya lebih memilih pulang menggunakan bus dibandingkan pesawat.
"Kita, kan, ramai-ramai. Ya, jadi seru aja gitu di jalannya, asyik. Kalau di pesawat, kan, susah ngapa-ngapain," pungkasnya.
Yongki, salah seorang penjual tiket bus jurusan Sumatera, mengaku bahwa penjualan mulai ramai sejak hari ini, Sabtu (23/4).
"Dibandingkan tahun lalu, ya, pas lockdown itu ada peningkatan 70 persen lah. Tujuannya yang ramai Palembang, Lampung, Padang, sama Medan. Ramai [yang mudik] soalnya jaraknya, kan, jauh ya, jadi mulai mudik sekarang," kata Yongki (30).
Yongki juga mengakui adanya kenaikan harga tiket bus saat ini. Harga naik karena tingkat permintaan yang juga naik.
"Sekarang udah naik 30 persen harga tiketnya, dari kantor seperti itu kebijakannya. Permintaan sekarang juga mulai banyak, jadi enggak bisa dihindari," ucapnya.
Tujuan Padang misalnya, harga tiket keberangkatan tanggal 22-24 April dibanderol Rp 650 ribu per orang.
Kemudian, tanggal 25 April-11 Mei dihargai Rp 800 ribu, 12-16 Mei dihargai Rp 650 ribu, dan 17 Mei dan seterusnya dihargai Rp 550 ribu per orang.
Meski begitu, ia mengaku masih banyak masyarakat yang mengincar tiket mudik.
Berdasarkan pantauan dilapangan, penumpang tujuan Jawa masih terpantau lengang dibandingkan penumpang tujuan Sumatera. Hal ini terlihat dari posisi tempat penjualan loket Sumatera yang lebih ramai dibandingkan loket tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. [rsy]