WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok
Selatan, Sumatera Barat, sudah menemukan dan mengevakuasi 16
orang penambang emas liar yang tertimbun longsor di Timbahan, Kecamatan Sangir
Batang Hari, dan delapan di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dari 16 korban tersebut, delapan orang sudah meninggal dunia, dan
delapan lagi keadaan luka-luka," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan, Richi Amran, melalui Kepala Seksi Kedaruratan, Romi Aprijal, di Padang Aro, Senin (10/5/2021) malam.
Baca Juga:
Penambang Emas Ilegal di Sukabumi Tewas Tertimbun Tanah Sedalam 4 Meter
Sebanyak delapan korban meninggal yang
sudah ditemukan yaitu Yasril, warga Sungai Padi Kecamatan Sangir; Buyung, warga Bidar Alam; Yuniadi, alamat Abai Sangir; Ijal, warga Sungai Rambutan.
Selanjutnya Siat, warga Sungai Rambutan; Nova, warga
Bumi Ayu Kecamatan Sangir; Pam De, warga
Dharmasraya; dan Catno, warga Abai Sangir Kecamatan Sangir
Batang Hari.
Sedangkan yang luka-luka yaitu Epi dan
Deri, warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan; Tomi, warga Timbulun; dan Sito, warga Sungai Rambutan Kecamatan
Sangir.
Baca Juga:
Pemodal Tambang Ilegal dan 1 Unit Excavator Ditangkap Polres Pegunungan Arfak
Seterusnya Eka, alamat
Bumi Ayu; dan Fajrul, warga Liki Kecamatan Sangir; serta Abit dan Mitro, warga Abai Sangir Kecamatan Sangir
Batang Hari.
Dia mengatakan, diperkirakan satu
orang lagi, yaitu Siman, warga Sampu, masih
dalam tahap pencarian.
Yang menjadi kendala di lapangan, katanya, kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus
dilakukan secara manual.