WahanaNews.co | Bentrokan para penambang emas ilegal di Chad utara memicu tewasnya 100 orang dan 40 lainnya terluka.
Menteri Pertahanan Chad, Daoud Yaya Brahim mengungkapkan, bentrokan ini dipicu perselisihan dua orang, lalu memburuk dan melibatkan penambang lainnya.
Baca Juga:
Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sulit Tangkap Terduga Pelaku
Distrik pegunungan Kouri Bougoudi dekat perbatasan Libya menarik para penambang dari seluruh wilayah Chad dan negara tetanggnya. Bentrokan pecah pekan lalu tapi informasi rinci terkait kejadian itu baru muncul saat ini.
Dikutip dari BBC, Selasa (31/5), sejumlah pihak menyebut jumlah korban tewas lebih banyak dari yang disampaikan pemerintah dan aparat keamanan disalahkan atas tingginya korban jiwa.
Ketika kabar kerusuhan ini muncul, pemerintah mengirim perwakilan ke wilayah terdampak, sekitar 1.000 kilometer timur laut ibu kota N'Djamena.
Baca Juga:
Polisi: Penyebab Kecelakaan Bus di Subang, Tidak Ada Jejak Rem Ditemukan
Jenderal Brahim mengatakan, kontingen militer dalam jumlah besar telah mengamankan lokasi bentrokan. Dia menambahkan, bentrokan terjadi antara penambang dari Mauritania dan Libya.
Pekan lalu, Ketua Komnas HAM Chad, Mahamat Nour Ibedou mengatakan tentara yang dikerahkan ke TKP menembak massa dan memperkirakan angka kematian mencapai 200. Namun pemerintah membantah hal ini dan mengatakan mereka tidak bertanggung jawab.
Semua aktivitas pertambangan di Kouri Bougoudi saat ini dihentikan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.