WahanaNews.co |
Gubernur Banten, Wahidin Halim, menolak permintaan Pemprov
DKI Jakarta untuk mengirimkan bantuan tenaga kesehatan (nakes).
Wahidin menjelaskan, permintaan itu tidak dapat
dipenuhi karena saat ini Pemprov Banten juga masih kekurangan tenaga kesehatan.
Baca Juga:
Banten Fokuskan Pengendalian Stunting dan Gizi Buruk
"Jakarta minta kita supaya membantu untuk
penanganan rumah singgah, atau rumah sakit yang ada di Tanjung Priok. Kita juga
enggak bisa," ujar Wahidin, saat
ditemui wartawan di Gedung DPRD Banten, Kamis (24/6/2021).
Saat ini, Pemprov Banten sedang mencari tempat
yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan rumah singgah pasien Covid-19 dan
merekrut tenaga kesehatan, meski butuh waktu.
"Tidak semua orang (punya kemampuan menjadi)
perawat atau dokter. Ada 3.370 tempat tidur, ada 130 rumah sakit dan sekarang
mulai terdesak. Saya lihat memang harus ditambah," kata Wahidin.
Baca Juga:
Pj Gubernur Banten Pantau Langsung PPDB, Sebut Tak Ada Kendala Teknis
Pemprov Banten juga tengah berupaya menambah
kapasitas tempat tidur rumah sakit dan rumah singgah pasien Covid-19.
Namun, kendalanya lagi-lagi keterbatasan tenaga
kesehatan.
"Untuk tempat tidur di rumah sakit baik
milik pemerintah maupun swasta dan rumah singgah, kami upayakan terus
bertambah. Meskipun tidak signifikan karena keterbatasan tenaga
kesehatan," kata Jubir Satgas Covid-18 Provinsi Banten, dr Ati Pramudji
Hastuti.