WahanaNews.co, Brebes - Sebuah postingan di media sosial menjadi viral terkait insiden prank bocah yang disebut tenggelam di saluran irigasi Desa Kertasinduyasa, Kecamatan Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah.
Polisi memberikan penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Informasi tersebut tersebar, termasuk melalui akun @seputar_brebes di platform Instagram.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Unggahan tersebut menampilkan video petugas yang sedang melakukan pencarian di saluran irigasi.
Dalam keterangan yang disampaikan, akun tersebut menulis bahwa bocah yang sebelumnya dilaporkan tenggelam dan menjadi obyek pencarian, ternyata hadir di antara penonton yang menyaksikan upaya pencarian tersebut.
"Yang dicari malah ikut nonton," demikian tulisan yang ada dalam video tersebut.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Melansir detikJateng, Minggu (25/2/2024), AKP Budi Suparyoto, Kapolsek Jatibarang, mengonfirmasi bahwa ada laporan tentang seorang anak yang tenggelam pada Kamis pekan sebelumnya.
Beberapa waktu setelah menerima laporan tersebut, pihaknya segera menghubungi tim SAR, BPBD, dan anggota Koramil Jatibarang untuk melaksanakan operasi pencarian.
Namun, proses pencarian dihentikan setelah tidak ada laporan dari warga masyarakat yang menyatakan kehilangan anggota keluarganya.
"Kabar tenggelam Kamis siang, kemudian kami bersama SAR, BPBD dan TNI melakukan pencarian. Pada Jumat pagi, pencarian dihentikan karena tidak ada warga masyarakat yang mengaku kehilangan keluarganya," ungkap Kapolsek Jaribarang, Minggu (25/2/2024).
Terkait viral postingan di medsos bahwa anggota tim gabungan kena prank karena bocah yang dikabarkan tenggelam justru ikut menonton, Kapolsek menegaskan itu hanya karangan dari netizen.
Disebutkan, bahwa sampai hari ini, tidak ada yang tahu identitas bocah tersebut dan keluarganya. Tidak ada satu orang pun yang mengaku kehilangan keluarga.
"Postingan petugas kena prank karena bocahnya (korban) justru ikut nonton, itu kan yang buat netizen. Dari mana dia tahu bocah itu ikut nonton pencarian, identitas dan keluarganya saja tidak diketahui, kok di postingan disebut bocah yang hilang ikut nonton," AKP Budi menjelaskan.
Informasi adanya anak tenggelam berawal laporan warga usai dari makam untuk ziarah kubur menjelang Jumat Kliwon.
Makam itu bersebelahan dengan saluran irigasi dan hanya dibatasi jalan raya Brebes-Jatibarang. Peziarah itu melaporkan ke polisi ada bocah tenggelam.
Berdasarkan laporan masyarakat, sesuai dengan prosedur operasional standar polisi, pihak kepolisian melaporkan ke tim SAR, BPBD, dan Damkar setempat untuk memulai proses pencarian.
Menurut AKP Budi, awalnya, warga yang memberikan laporan menceritakan bahwa saat hendak memasuki makam, dia melihat dua anak berada di tepi saluran irigasi.
Namun, ketika kembali dari makam, seorang warga melaporkan bahwa anak-anak tersebut tenggelam. Orang tersebut mendekati saluran dan dari jarak 25 meter, ia menyatakan melihat tangan di dalam saluran.
"Saat yang bersamaan, peziarah ini melihat hanya satu anak yang tersisa dan sedang menangis. Oleh karena itu, dia berasumsi bahwa teman si anak yang sedang menangis itu tenggelam," jelas Budi.
Setelah itu, polisi mengambil keterangan dari bocah tersebut dan mengetahui bahwa anak tersebut adalah seorang yang bisu.
Polisi kemudian mendatangi rumah keluarga anak tersebut dan mendapatkan informasi bahwa anak yang tuna wicara ini tidak pernah bermain bersama anak-anak lain sebaya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]