WahanaNews.co | Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangsung dalam suasana pantai di Pangandaran, Rabu (26/7/2023) kemarin.
Wakil Gubernur sekaligus Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum langsung memimpin jalannya prosesi tahunan milik keluarga Indonesia tersebut.
Baca Juga:
Begini Respons Wagub Jabar Soal Tuntutan Kenaikan Upah 13 Persen
Dalam sambutannya, Uu secara tegas menyampaikan penting peran keluarga dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Tema Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Jawa Barat Juara Lahir Bathin memiliki makna bahwa untuk bisa menjadi Juara, Jawa Barat harus benar-benar mempersiapkan kualitas SDM.
Isu stunting menjadi titik awal untuk semua pihak punya peran dan tanggung jawab yang sama bagaimana menyiapkan generasi penerus Indonesia, khususnya di Jawa Barat dengan prinsip-prinsip pentahelix dan kolaborasi.
“Tertuang di dalam Al-Quran Surah An-Nisa Ayat 9, ‘Janganlah kalian meninggalkan generasi yang lemah.’ Memilki makna bahwa kita semua harus benar-benar mempersiapkan anak-anak dan keturunan kita harus menjadi SDM yang unggul, sehat, berdayasaing, berkualitas dan akhlakul kharimah. Semuanya ini dapat terwujud apabila terdapat sebuah perencanaan bagiamana kita membangun sebuah sebuah keluarga,” ungkap Uu.
Baca Juga:
Wagub Jabar Usul Poligami untuk Cegah HIV/AIDS, Waketum PKB: Lucu!
Uu yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jawa Barat mengingatkan bahwa setiap keluarga merupakan sekolah atau madrasah pertama. Dan, setiap ibu adalah guru bagi anak-anaknya. Karena itu, Uu berpesan agar peringatan Harganas harus mampu menjadi momentum untuk kembali kepada keluarga.
“Fungsi keluarga menjadi hal yang utama, konsep delapan fungsi keluarga diharapkan dapat diimplementasikan secara penuh oleh keluarga-keluarga kita masing-masing. Pola asuh dan pola didik di dalam keluarga menjadi hal yang utama dan krusial, guna mewujudkan generasi Jawa Barat yang juara lahir batin. Dari keluargalah, akan muncul Ayah-ayah keren yang produktif dan bertanggung jawab, muncul Ibu-ibu hebat yang memberikan kasih sayang dan pola asuh yang luar biasa, sehingga akan menghasilkan ana-anak yang pintar, cerdas, sehat, dan berahlak mulia,” tandas Uu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka dalam laporannya mengungkapkan, tema peringatan Harganas ke-30 “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju” diusung sebagai suatu ajakan bagi seluruh unsur masyarakat untuk peduli dan bergotong royong membantu keluarga berisiko stunting agar terbebas dari stunting. Tema ini kemudian diselaras dengan tema HAN ke-39 “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
“Kedua program ini sejatinya merupakan fondasi utama bagi upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan bangsa. Dengan demikian, kedua program ini harus terus dilakukan agar Jawa Barat dapat menjadi penopang pembangunan nasional dalam aspek sumber daya manusia, sehingga pada waktunya bonus demografi dapat benar-benar kita raih,” papar Kim, sapaan akrab I Gusti Agung Kim Fajar Wisati Oka. [sdy]