WahanaNews.co | Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, akhirnya bersedia mengikuti gerakan "Jateng di
Rumah Saja" yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo.
Sebelumnya, Rudy sempat menolak
program tersebut, karena khawatir dampaknya terhadap
ekonomi.
Baca Juga:
Cak Imin Tunggu Waktu Laporkan Gerakan "Politik Uang” untuk Hentikan Dukungan Kepadanya
Rudy mengatakan, "Jateng di Rumah Saja" belum ditetapkan secara tertulis oleh pemerintah provinsi.
Namun, ia
mengaku sudah berkomunikasi dengan Ganjar melalui telepon.
"Kemarin Mas Ganjar bilang dicoba
dulu. Saya bilang oke," kata Rudy, saat ditemui wartawan di Balai
Kota Solo, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga:
Polres Tapteng Dukung Gerakan Penanaman Mangrove Nasional
Meski demikian, Rudy mengingatkan agar
Ganjar menetapkan aturan yang jelas terkait gerakan "Jateng di
Rumah Saja", terutama mengenai siapa saja yang menjadi sasaran program
tersebut.
"Jangan sampai nanti dipelintir,
warga disuruh di rumah saja tapi petugas kok malah operasi. Ini harus
dijelaskan," katanya.
Rudy juga menyebut, ada beberapa kelompok yang tidak mungkin menjalankan kebijakan di
rumah saja. Seperti petugas kesehatan, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Wali kota dan Wakil Wali Kota,
termasuk juga wartawan, kalau mau mengawasi bagaimana? Boleh
keluar rumah atau tidak? Ini harus didetailkan," katanya.
Kebijakan tersebut diakui akan menghentikan
roda ekonomi di Solo. Apalagi sebagian besar ekonomi di Solo digerakkan oleh
sektor perdagangan barang dan jasa.
Dua sektor tersebut praktis berhenti
total dengan gerakan "Jateng di Rumah Saja".
"Mal-mal otomatis harus tutup
total 48 jam. Sekalian, toh kalau semua orang di rumah saja kan tidak akan ada
yang beli," katanya.
Selain itu, Rudy juga mengimbau
masyarakat agar mematuhi aturan jika nantinya program tersebut dilaksanakan.
Warga diminta tetap menjaga jarak dan
mengenakan masker selama di rumah agar tidak terjadi klaster keluarga.
"Jadi kalau di rumah ya tetap
harus jaga protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi klaster keluarga.
Kita harus sama-sama menyadari. Covid-19 ini jangan dipandang sebelah
mata," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah
(Sekda) Kota Solo, Ahyani, mengatakan,
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengikuti program dari Gubernur Jateng
tersebut.
Hanya saja pelaksanaannya akan
disesuaikan dengan kondisi Kota Solo.
"Ya nanti kita lihat dulu aturan
detailnya seperti apa, nanti disesuaikan dengan keadaan kota Solo,"
katanya.
Gerakan "Jateng di
Rumah Saja" diketahui akan dimulai 6-7 Februari 2021 sebagai upaya mengurangi
angka kasus Covid-19.
Ganjar sebelumnya mengungkapkan tengah
menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait gerakan tersebut.
Dalam surat edaran juga disiapkan
imbauan untuk tempat-tempat keramaian agar tutup 6-7 Februari 2021.
Pada waktu tersebut bisa dimanfaatkan
untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan disinfektan. [qnt]