WahanaNews.co | Sebanyak 227 mahasiswa Universitas Jambi (Unja) mengikuti Program Kampus Mengajar menjadi guru penggerak di Tanah Air.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengapresiasi para mahasiswa yang berani meninggalkan zona nyaman mulai bertugas di sekolah sasaran.
Baca Juga:
Keren! 10 Mahasiswa Universitas Jambi Olah Biobriket Nipah jadi EBT
“Para mahasiswa yang terlibat dalam Program Kampus Mengajar adalah mahasiswa yang berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi," kata dia saat acara pelepasan secara daring, seperti yang dimuat di Antara, Jumat (17/2/2023).
Nadiem siap menunggu cerita inspiratif dari para mahasiswa yang mengikuti Program Kampus Mengajar.
Ia menyebutkan, pengalaman program ini dapat menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa yang tidak akan didapatkan di dalam kelas.
Baca Juga:
Keren, Dosen Unja Olah Buah Pedada jadi Produk Pangan Peningkat Sistem Imun Tubuh
Lebih lanjut, kata dia, lebih dari 70 ribu mahasiswa sejak tahun 2020 sudah mendapatkan manfaat. Mahasiswa Program Kampus Mengajar adalah mahasiswa terpilih yang berhasil melewati serangkaian tes dan memiliki potensi menjadi guru penggerak.
Ia berharap para mahasiswa memberikan dedikasi terbaik tempat penugasan masing-masing.
Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas perkuliahan selama satu semester.
Mahasiswa belajar dengan menjadi mitra guru di sekolah dalam menyusun strategi akselerasi penguatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Koordinator Pusat Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unja Sri Winarni mengatakan, mahasiswa bisa menjadi problem solver dan berkolaborasi dalam menjalankan program Kampus Mengajar Angkatan 5.
“Jadilah problem solver yang baik dalam mencari solusi atas segala halangan dan rintangan dalam mencapai tujuan, yaitu bisa berkolaborasi dengan guru untuk berinovasi dalam pembelajaran penguatan literasi dan numerasi di sekolah penempatannya," tuturnya.
Secara nasional sebanyak 21.383 mahasiswa dari 727 perguruan tinggi di seluruh Indonesia akan bertugas di 5.113 sekolah dasar dan SMP dari Sabang sampai Merauke.
Selain itu, 2.567 dosen pembimbing lapangan juga siap dalam mendampingi para mahasiswa tersebut. [Tio]