WahanaNews.co | Sembilan peneliti dan dosen Universitas Indonesia (UI) masuk dalam top dua persen Scientist Worldwide 2022 Versi Stanford University.
"Top 2 persen Scientist Worldwide 2023 yang dipublikasikan oleh Stanford University dan Elsevier BV," ujar Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia di kampus UI Depok, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga:
Universitas Indonesia Juara Kompetisi Essay dalam Ajang Pertamina Goes To Campus 2024
Sembilan dosen dan peneliti UI tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Dosen dan peneliti dari FK yang meraih capaian ini yaitu Prof Jeanne Adiwinata dan dr Indah Suci Widyahening PhD.
Sedangkan dari FT terdiri atas Prof Mohammed Ali Berawi, Prof Nandy Setiadi Djaya Putra, dan Prof Muhammad Suryanegara.
Baca Juga:
UI Beri Penghargaan kepada 97 Guru Besar dan Dosen yang Mengabdi hingga 25 Tahun
Sementara itu empat dosen dan peneliti lainnya dari FMIPA yaitu Prof Rosari Saleh, Prof Yoki Yulizar, Munawar Khalil PhD, dan Dr Dipo Aldila MSi.
Dalam capaian ini Prof Mohammed Ali Berawi meraih peringkat tertinggi pada kategori single-year impact (data kutipan yang diterima selama tahun 2022) dengan menempati urutan 59.220 dari 210.198 ilmuwan.
Selain itu ia juga masuk pada kategori career-long (data kutipan yang diperbarui hingga akhir tahun 2022) dengan menempati urutan 193.434 dari 204.643 ilmuwan, bersama dengan Prof Nandy Setiadi Djaya Putra yang menempati urutan 170.668 dari 204.643 ilmuwan.
Daftar 2 persen teratas ilmuwan di dunia ditulis oleh Prof John PA Ioannidis dari Stanford University. Edisi ini merupakan edisi kelima dari tulisan "Updated science-wide author databases of standardized citation indicators" yang dipublikasikan oleh Elsevier.
Stanford University merilis database penulis ilmiah terkait indikator kutipan terbanyak yang terstandardisasi (standardized citation indicators) versi terbaru.
Database ini menyediakan informasi standar tentang metrik kutipan, seperti jumlah kutipan, hindex, co-authorship adjusted hm-index, dan indikator komposit (c-score).
Database tersebut mengelompokkan para ilmuwan ke dalam 22 bidang ilmiah dan 174 sub-bidang ilmiah berdasarkan klasifikasi standar Science-Metrix.
Pemilihan didasarkan pada 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan c-score (dengan dan tanpa kutipan sendiri) atau peringkat persentil dua persen atau lebih di sub-bidang tertentu.
[Redaktur: Zahara Sitio]