WahanaNews.co | Beginilah penampakan Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Margakaya, Kabupaten Pringsewu, Lampung yang terancam ditutup permanen lantaran hanya mempunyai 5 murid.
Dikabarkan, selama dua tahun sekolah ini tidak mendapatkan murid baru.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
Bangunan gedung sekolah dasar tersebut terlihat dibangun di tengah tengah pusat desa. Namun, kondisinya pun sangat memprihatinkan.
Nampak terlihat, satu blok gedung kelas sudah tidak terawat lagi. Begitu juga, bangunan gedung yang lainnya.
Nuheri, Kepala Sekolah SDN3 Margakaya mengatakan bahwa dari awal dirinya menjabat sebagai Kepala sekolah muridnya dalam kondisi sudah sedikit dan sepi.
Baca Juga:
Terjebak Penipuan Pajak, Pedagang Sembako Kehilangan Rp298 Juta dalam Sekejap
"Saya telusuri kenapa seperti ini. Kebanyakan mereka ingin yang lebih dekat dan juga lebih sekolah itu ramai anak pengaruhnya seperti itu," ujar Nuheri, belum lama ini.
Pihaknya pun sudah memberikan beberapa masukan ke masyarakat dan melalui jenis kegiatan kepada anak-anak supaya menarik perhatian agar dapat murid banyak, tapi tetap tidak mendapatkan murid.
"Berbagai macam ekstra diberikan, program unggulan. Kita memberikan beberapa macam program unggulan tapi tidak mengenai juga," ungkapnya.
Menurutnya, di tahun 2022 jumlah muridnya ada 10 murid dan di tahun 2023 sudah lulus 5 murid tinggal 5.
"PPDB tahun ini 2023 kita tidak dapat murid sama sekali," ceritanya.
Karena itu, ia pun menilai mungkin pengaruh dari lingkungan. Karena untuk para alumni sedikit dan anak-anak yang masa usia masuk sekolah di lingkungan itu sedikit.
Ia pun berharap kalau memang sudah kebijakan dari pemerintah. Karena kondisi ini sudah dinilai dunia pendidikan itu sudah enggak layak karena sedikit untuk memberikan beberapa kegiatan belajar di sekolah.
Dikatakan apa ya memberikan pelajaran kepada anak dengan satu orang guru dengan 1 anak.
"Jumlah gurunya ada 6. Tapi, muridnya tidak ada. Padahal, memberikan masukan kepada wali murid ataupun masyarakat ini justru lebih sangat efektif kalau di sekolah di sini karena ditangani dengan guru-guru yang sudah PNS," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]