WahanaNews.co, Jakarta - Tim debat mahasiswa Indonesia raih prestasi membanggakan di World Universities Debating Championship (WUDC) di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Pada kompetisi debat terbesar mahasiswa seluruh dunia ini, Joceline Tay dan I Kadek Dwi Arya Divananda dari Universitas Telkom mendapatkan honorable mention yakni Alfred Tina Snider Memorial Award.
Baca Juga:
Fokus Pada Layanan Perbankan untuk Sektor Edukasi, Bank Muamalat Gandeng UNS dan UNY
Kedua siswa tersebut juga menjadi semifinalis kategori English as a Foreign Language (EFL). Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdijono turut memberikan ucapan selamat atas raihan Alfred Tuna Snider Memorial Award tersebut.
"Tentu tidak mudah dan butuh perjalanan yang panjang hingga sampai ke tahap ini. Harapannya pada WUDC mendatang dapat meraih prestasi lebih baik lagi," ujarnya ketika menyambut kedatangan tim di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (5/1/2024), dikutip dari rilis laman Puspresnas Kemdikbud.
Para mahasiswa perwakilan debat WUDC adalah para pemenang National University Debating Championship (NUDC) yang telah dibina oleh Puspresnas Kemendikbudristek.
Baca Juga:
Polda DIY Tangkap Seorang Mahasiswa Tersangka Penyebar Hoaks di Kampus UNY
"Jadikan ini sebagai pengalaman yang berharga adik-adik untuk kedepannya. Melalui proses pembinaan dan ajang WUDC tentu ini adalah keistimewaan yang tidak mudah didapat," kata Irene.
Berformat Debat Parlemen Inggris
Perhelatan WUDC kali ini berlangsung pada 27 Desember 2023-5 Januari 2024. Terdapat 300 tim dan 150 institusi dari 60 negara yang ikut serta.
Ajang WUDC pertama kali dilaksanakan di Glasgow, Skotlandia pada 1981 dan sudah berlangsung selama 43 tahun.
Lomba debat WUDC menggunakan format debat Parlemen Inggris. Tim mahasiswa Indonesia harus melewati sembilan babak penyisihan.
"Alhamdulilah adik-adik berhasil menyelesaikan sembilan babak penyisihan. Salah satu tim mendapatkan penghargaan performa terbaik Alfred Tuna Snider Memorial Award," ujar pembina, Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Menurut Rachmat, tidak mudah untuk menjadi tim yang namanya disebutkan di WUDC serta lolos babak semifinal.
"Kami bangga walaupun lelahnya luar biasa," ungkap Rachmat.
I Kadek Dwi Arya Divananda, salah satu perwakilan membagikan tips untuk mahir dalam debat. Menurutnya wajib ada konsistensi.
"Untuk mencapai sebuah prestasi dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan. Jadi untuk selalu maju ke depan kita wajib konsisten," tegasnya.
Sementara, Joceline Tay mengaku sangat bersyukur bisa meraih prestasi hingga tingkat internasional. Dia menyebut memperoleh pengalaman baru dengan bertemu tema serta juri dari berbagai negara.
"Di waktu mendatang kita ingin berkontribusi di komunitas debat di Indonesia dan membantu teman-teman lainnya yang tertarik dengan dunia debat," ucapnya.
[Redaktur: Sandy]