WahanaNews.co, Jakarta - Dalam upaya terus meningkatkan mutu dan kinerja akademiknya, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mengumumkan pengangkatan dan pelantikan sejumlah pimpinan baru.
Setelah pelantikan Prof. Dr. Budi Harjo, sebagai Rektor bulan lalu, menggantikan Prof. Dr. Paiman Rahardjo, yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, kini, pada tanggal 5 Desember 2023, universitas ini melantik 28 pimpinan baru dari Rektorat dan Fakultas.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Di antara pimpinan yang baru dilantik di Rektorat adalah Wakil Rektor 3 Bidang Humas dan Kerjasama. Sementara itu, di tingkat Fakultas, terdapat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, bersama dengan beberapa pejabat lainnya.
Menurut Ketua Pengurus Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Dr. drg, H. Hermanto, pergantian jabatan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan kinerja akademik universitas.
Hermanto menegaskan komitmen universitas untuk memberikan pendidikan berkualitas dan menyatakan bahwa para pejabat yang baru dilantik diharapkan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.
Baca Juga:
Sivitas Akademika Universitas Moestopo Gelar Pengabdian kepada Masyarakat Desa Jampang
"Universitas Moestopo berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan yang berkualitas, karena itu pejabat-pejabat baru yang dilantik hari ini merupakan aset terbaik Moestopo yang diharapkan mampu memberikan kualitas dan kinerja terbaik bagi masyarakat," ujar Hermanto di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Hermanto juga menyoroti pentingnya memperkuat kerjasama dan promosi melalui digitalisasi serta komunikasi yang lebih modern. Sebab dalam era digital saat ini, Universitas Moestopo harus lebih kuat dalam menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk menjangkau mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kita sekarang di era digital. Jadi memang saya menekankan untuk kita tingkatkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kita, mahasiswa kita seharusnya tidak hanya dari Jabodetabek saja tetapi seluruh Nusantara seperti Papua, Sumatera dan itu kan sudah dilakukan oleh kawan kita yang lain, universitas swasta. Jadi supaya bisa bersaing makanya PJJ itu sangat penting di era digital," jelas Hermanto.