WahanaNews.co, Jakarta - Puluhan massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus melakukan unjuk rasa di Kantor Rektorat Universitas Nias (UNIAS) yang beralamat di jalan Pancasila, nomor 10, Desa Mudik, Kota Gujungsitoli, Sabtu (10/8/2024) pagi.
Para Mahasiswa ini dalam orasinya menuntut pihak UNIAS memecat Dosen NAZ atas kasus Video Call Sex (VCS) dan mempertanyakan ijazah salah seorang Alumni Sadari Zega yang diduga ditahan pihak kampus.
Baca Juga:
SMART Yakin Menang Pilkada Kota Gunungsitoli, Targetkan Minimal 70 Persen Suara
Wakil Rektor (Warek) III, Suka'aro Waruwu, menjawab tuntutan massa Aliansi dengan tegas mengatakan terkait ijazah Sadari Zega pihak kampus telah memberikan ruang agar yang bersangkutan terlebih dahulu melakukan klarifikasi atas apa yang disampaikannya di media sosial.
"Namun Sadari Zega bukannya melakukan klarifikasi, justru memperkeruh suasana," ketus Suka'aro Waruwu.
Selain itu, kata Suka'aro Waruwu, kuasa Hukum Sadari Zega juga telah menyampaikan somasi ke pihak Unias.
Baca Juga:
Hadiri HUT RRI ke-79, Wali Kota Gunungsitoli: Sekali di Udara Tetap di Udara
"Justru kita mempermudah agar Sadari mendapatkan ijazahnya. Jika Sadari Zega tidak dapat hadir di Rektorat kita meminta untuk melakukan klarifikasi melalui video zoom meeting terkait pernyataannya yang sudah beredar di media sosial," ujarnya.
Sedangkan Wakil Rektor (Warek) II, Delipiter Lase menanggapi terkait VCS dosen NAZ yang mengaku sebagai korban hipnotis sedang diproses pihak UNIAS.
Delipiter menegaskan jika UNIAS tidak melindungi NAZ terkait VCS tersebut.