WAHANANEWS.CO, Kota Depok – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan perlunya penulisan sejarah bangsa Indonesia murni dari perspektif orang Indonesia.
Hal ini disampaikan Fadli Zon saat membuka Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (25/7/2025).
Baca Juga:
Heri Zaenal Effendi Hilang, Pedagang Korban Tipu Miliaran Rupiah Minta Pemkot Depok Beri Lahan Alternatif Sebelum Diusir
“Sudah lama Indonesia tidak menulis buku sejarah. Yang kita punya adalah buku sejarah perspektif lama. Sekarang sudah waktunya menulis sejarah berdasarkan perspektif bangsa Indonesia sendiri, bukan berdasarkan dari sudut pandang orang lain,” ujar Fadli Zon mantan aktivis pergerakan sosial dan reformasi ini.
Kisah Zon, tatkala ia ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri kebudayaan, ia langsung bertekad membentuk direktorat sejarah, yang sudah sekian lama hilang.
Baca Juga:
Mayor Infanteri Suyono: Pembinaan Wawasan Kebangsaan bagi Pelajar di MPLS Sukmajaya
“Saya perjuangkan supaya direktorat sejarah kembali ada. Kita mesti menulis sejarah versi terbaru, tidak terus berpegang sejarah versi lama. Sekarang Bangsa Indonesia adalah pelaku sejarah, sudah waktunya membuat sejarah sebagai bangsa yang berdaulat,” sebut Fadli.
Sekarang, kementerian yang dipimpinnya, sudah membentuk tim penulisan sejarah yang terdiri dari 112 ahli sejarah dari kalangan profesor dan doktor dari pelbagai universitas.
Diskusi publik hari ini adalah seri pembuka dari tahapan penulisan sejarah yang terbarukan. Dalam Penulisan sejarah ini Fadli Zon berkeinginan Bangsa Indonesia adalah sebagai subjek utama pelaku sejarah.
“Kita buat sejarah kita sendiri yang terbebas dari perspektif lama, yaitu perspektif prakolonial dan era kolonial. Kita lihat itu kolonial Belanda pun, menulis sejarah versi mareka bahwa di Nusantara ini bukan penjajahan, tetapi adalah pelaksanaan ketertiban di wilayah administratif mareka,” ungkap alumni FIB UI ini.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]