WahanaNews.co | Sekolah di Palembang, Sumatera Selatan, SMA Kusuma Bangsa, menyediakan tempat ibadah untuk semua pemeluk agama.
Video sekolah ini pun beredar dan viral di media sosial.
Baca Juga:
Marak Penipuan Berkedok Dana Hibah Untuk Tempat Ibadah Catut Nama Pejabat
Salah satu pengunggah video di Instagram @.folkative menyebutkan bahwa disebutkan jika lokasi tersebut berada di SMA Kusuma Bangsa.
“SMA Kusuma Bangsa di Kecamatan Ilir Timur 3, Kota Palembang, tengah menjadi sorotan karena sekolah ini menyediakan fasilitas untuk semua agama,” ujar keterangan narasi pengunggah dalam bahasa Inggris seperti yang dimuat Viva.
Di dalam video terlihat anak-anak dari beragam agama memasuki ruang-ruangan yang dikhususkan untuk ritual peribadatan masing-masing.
Baca Juga:
Alasan Ketua MUI Tolak Rencana Pemerintah Kontrol Tempat Ibadah
Di akhir video mereka yang memiliki latar belakang agama yang berbeda melakukan aktivitas lain-lainnya bersama di sekolah.
Kemudian, dalam unggahan di akun resmi sekolah @osissmakumbang disebutkan kegiatan keagamaan sudah menjadi rutinitas murid dan guru di lingkungan sekolah. Kegiatan agama itu biasanya digelar setiap Jumat.
“Tersedia lima ruang keagamaan untuk masing-masing agama terletak di lokasi yang telah ditentukan. Sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga Kusuma Bangsa untuk melaksanakan kegiatan ini," tulis akun tersebut.
Pihak sekolah pun tidak selalu mengecek para siswanya di kegiatan rutin tersebut. Pihak sekolah menyebutkan perbedaan keyakinan di lingkungan sekolah menciptakan kebersamaan.
"Selain mengutamakan pendidikan akademisi, Kusuma Bangsa juga sangat mengutamakan pendidikan agama peserta didiknya, karena perbedaan menimbulkan kebersamaan," tulisnya lagi.
Lantas video yang diunggah tersebut mendapat beragam reaksi yang memuji sekolah tersebut dan memberikan komentar positif lainnya.
“Memang harusnya kek gitu ya kan semua sekolah di tanah air,” ujar netizen.
“nah ini, dari pada sibuk dan ribut bikin toilet no gender, better dialokasikan untuk tempat ibadah semua agama yang emang lebih penting,” ujar netizen lainnya.
“Ini bare minimum, tapi karena ga ada yg ngelakuin jadi kelihatan keren???? semoga ke depannya semua sekolah bisa mengikuti,” ungkap netizen dalam kolom komentar.
[Redaktur: Zahara Sitio]