WahanaNews.co | Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (19/8/2023) lalu tidak hanya menimbulkan bumbungan asap yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat.
Kebakaran tersebut juga menyebabkan penumpukan sampah di Bandung Raya hingga menimbulkan status 'Bandung Darurat Sampah'.
Baca Juga:
Gunungan Sampah Meluber ke Jalan, Warga Kotabaru Jogja Keluhkan Bau Busuk
Merespon hal tersebut, Institut Teknologi bandung (ITB) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ikut turun tangan mengenai permasalahan penumpukan sampah di Bandung Raya.
Langkah yang dilakukan adalah membentuk 6 tim multidisiplin untuk penanganan dan rehabilitasi TPA Sarimukti yang terbakar seluas 25 hektare.
Ketua LPPM ITB, Dr Yuli Setyo Indartono menyebutkan, tim yang dibentuknya terdiri dari para ahli serta dosen-dosen yang sudah mengembangkan teknologi guna mengatasi masalah sampah.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
Pihaknya juga sudah memiliki rencana berbagai jangka untuk menghadapinya.
ITB juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup dengan melakukan assesment terkait TPA Sarimukti.
Salah satunya adalah menggunakan thermal camera.
"Thermal camera digunakan untuk melihat berapa temperatur dari tumpukan sampah yang ada. Meskipun sudah tidak ada apinya, tapi kalau tumpukan sampahnya masih panas tetap berpotensi untuk terbakar kembali," ujarnya dikutip dari rilis di laman resmi ITB, Sabtu (23/9/2023).
Berikut 6 Tim yang Dibentuk ITB:
1. Tim Kajian Pemetaan
Tim pemetaan memiliki tugas membuat topografi, peta situasi, foto udara maupun citra satelit, dan pemetaan area mana saja di TPA Sarimukti yang terbakar.
Lebih lanjut, tim ini akan memberikan rekomendasi zona darurat alternatif TPA dan area peluasannya.
2. Tim Teknik Sipil
Tim ini bertugas melakukan kajian geoteknik serta mekanik sampah setelah kebakaran,seperti mengetahui potensi longsor di tempat kejadian.
Mereka juga memberikan rekomendasi pemetaan dan kemungkinan kembali TPA Sarimukti, pasca kebakaran.
3. Tim Hidrogeologi
Tim ini melakukan penyelidikan kondisi hidrogeologi usai TPA Sarimukti terbakar dan mengobservasi kondisi pencemaran terhadap air tanah serta prediksi arah pencemaran berikut dengan langkah antisipasinya.
4. Tim Teknik Lingkungan
Tim Teknik Lingkungan akan melaksanakan kajian indek risiko TPA. Bila sudah, dihasilkan rekomendasi SOP apabila TPA akan beroperasi kembali dengan usulan konsep pemetaan operasional TPA beserta dengan rekomendasi perbaikannya.
5. Tim Forensik
Tim Forensik TPA melakukan identifikasi forensik timbunan kondisi darurat sampah saat ini dan melakukan kajian apakah ada dampak lainnya.
Contohnya kebakaran lanjutan, longsor, pencemaran air, dan lainnya.
6. Tim Kajian Teknologi
Terakhir, tim kajian teknologi akan melakukan assessment terhadap berbagai jenis teknologi pengelolaan sampah yang aman untuk digunakan.
Terutama tujuannya dalam menanggulangi penumpukan sampah di Bandung Raya.
Dengan tim ini, Yuli berharap pengelolaan sampah di Jawa Barat khusus Bandung semakin ideal ke depannya.
Namun, masyarakat juga perlu mendukung agar permasalahan sampah ini bisa segera teratasi dan terciptanya lingkungan yang sehat.
[Redaktur: Zahara Sitio]