WahanaNews.co | Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin mengadakan acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Ferien Dorf, Herbstein di Negara Bagian Hessen, Jerman.
Atase Kepolisian KBRI Berlin Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan seorang pemimpin hendaknya menerapkan filosofi kepemimpinan nasional dari Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia, dengan Tut Wuri Handayani, Ing Madyo Mangun Karso dan Ing Ngarso Sung Tulodo.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
"Seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi anggotanya, dapat menjadi mitra yang egaliter dan memotivasi dari belakang untuk kemajuan bersama," ujar Kombes Shinto Silitonga dalam keterangan, di Jakarta, Jumat (19/05/2023).
Menurut dia, kepemimpinan harus dilatih mulai dari memimpin diri sendiri. Apalagi menurut data dari Dinas Pertukaran Akademis Jerman (DAAD), setiap tahun lebih dari 40 persen mahasiswa asing yang mengalami kegagalan dalam menuntaskan pendidikan di Jerman akibat shock culture.
"Kuliah dan bekerja di Jerman tentu menjadi added value dibanding mahasiswa dan pekerja lain, sehingga latihan memimpin diri sendiri menjadi modal kuat untuk berhasil, tidak hanya dalam proses adaptasi, namun juga dalam menghadapi pendidikan dan permasalahan dalam pekerjaan masing-masing," jelas Shinto Silitonga.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Sementara Konjen RI di Frankfurt,Acep Somantri menekankan pentingnya peserta LDK untuk memiliki dan melatih keterampilan bernegosiasi dalam menjalankan kegiatan sebagai mahasiswa di Jerman.
"Negosiator unggul itu ada bukan karena dilahirkan, namun karena dilatih sehingga dapat memiliki karakter yang kreatif, empati, dan selalu berorientasi membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak," ungkapnya.
Pihaknya kemudian berbagi pengalaman tentang bagaimana diplomasi kesehatan ketika menjabat sebagai Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada periode 2017-2020.