WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Panduan Pembelajaran Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) serta Buku Kurasi STEM pada Jumat (26/9/2025).
Langkah ini menjadi upaya strategis untuk memperluas penerapan pendekatan STEM dalam sistem pendidikan nasional, sejalan dengan tantangan abad ke-21.
Baca Juga:
Sejumlah Murid SMKN 1 Cileungsi Korban Atap Roboh Dijenguk Mendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa pendekatan STEM memadukan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam menyelesaikan persoalan nyata di kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, siswa tidak hanya dilatih berpikir kritis, tetapi juga diajak untuk berkolaborasi secara kontekstual sesuai kebutuhan zaman.
"Sains adalah satu hal yang sangat penting, karena kalau kita melihat arah masyarakat ke depan adalah masyarakat yang teknokratis. Yakni, masyarakat yang tidak hanya semakin terkoneksi dan melek teknologi, tapi masyarakat yang ditentukan oleh kemampuan mereka dalam bidang-bidang teknologi adalah satu hal yang sangat penting," kata Mu'ti dalam keterangan tertulis.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Program Keaksaraan 2025, Fokus Literasi dan Keterampilan Hidup
Ia menegaskan bahwa penguatan sains merupakan bagian dari program prioritas Presiden untuk mencetak sumber daya manusia unggul.
Bagi Mu’ti, pendidikan sains tidak berhenti pada aspek teori, tetapi juga membentuk karakter peserta didik.
“Belajar sains bukan hanya teori, tapi membentuk karakter dan kesadaran transcendental,” ucapnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menilai tantangan besar dalam penerapan STEM adalah menumbuhkan minat berhitung di kalangan pelajar.
Menurutnya, keterampilan tersebut akan sangat bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat.
“Konteks STEM menimbulkan hasrat melakukan penghitungan dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, dukungan publik penting untuk kemajuan pembelajaran," jelas Ferdiansyah.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin.
Ia berharap keberadaan panduan serta buku kurasi ini mampu menjadi sumber belajar yang inspiratif sekaligus aplikatif di berbagai satuan pendidikan.
“Rilisnya panduan ini menjadi langkah signifikan memperkuat implementasi pembelajaran STEM. Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan literasi guru, murid, dan masyarakat," kata Toni.
Sebagai bentuk inovasi, seluruh materi STEM kini dapat diakses dengan mudah melalui Sistem Informasi Buku Indonesia (SIBI), sebuah platform digital resmi dari Kemendikdasmen.
Melalui SIBI, guru, pelajar, hingga masyarakat umum dapat memanfaatkan bahan ajar secara terbuka dan menyenangkan.
Peluncuran panduan dan buku kurasi ini dikemas dalam acara bertajuk “STEM: Cermati Panduan, Jelajahi Buku melalui SIBI.”
Dalam kesempatan tersebut, Kemendikdasmen juga mengumumkan hasil kurasi sebanyak 109 judul buku STEM yang terdiri dari Buku Teks Utama dan Buku Nonteks.
Seluruh koleksi tersedia dalam format digital dan dapat diakses secara gratis di laman resmi Kemendikdasmen.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]