Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Hadi mengemukakan bahwa transformasi digital dapat dilakukan secara sistematis dan terpadu dengan disusunnya strategi transformasi digital.
"Strategi awal yang perlu dilakukan dalam percepatan transformasi digital di Indonesia adalah menyusun model grand desain nasional yang diikuti dengan desain sektoral dan lokal. Desain transformasi digital ini menjadi pemandu bagi seluruh instansi pemerintah secara kolektif dalam merubah sistem tata kelola manual menjadi tata kelola digital," ujarnya.
Baca Juga:
Pengukuhan Kepala Desa se-kabupaten Toba Molor
Strategi yang selanjutnya, kata Prof Hadi, ialah menciptakan desain regulasi dengan cara membuat sistem digital sebagai pengendali proses bisnis. Lalu menciptakan pula desain kelembagaan terutama pada tata kerja dan sistem subversi.
"Pembangunan literasi digital publik, penyiapan infrastruktur digital dan Human Dignity and Public Value yakni strategi untuk menyiapkan kebijakan yang menjamin agar transformasi Pemerintahan digital tidak menyebabkan Pemerintahan kehilangan sentuhan kemanusiaan dan nilai-nilai kebangsaan juga menjadi strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam melaksanakan transformasi digital," paparnya.
Dikatakan Prof Hadi, IPDN sebagai salah satu sekolah kedinasan terbaik di Indonesia harus menjadi salah satu strategi dalam membangun sumber daya manusia birokrasi yang menguasai teknologi.
Baca Juga:
Melalui Program Merdeka Belajar, Kota Tarakan Kukuhkan Kepada 21 Guru Penggerak
Sekaligus, mempunyai pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan sebagai modal untuk menjaga pelayanan pemerintahan tetap diwarnai dengan sentuhan kemanusiaan. Dan pada akhirnya, dapat menghadirkan layanan pemerintahan yang humanis serta menciptakan pemerintahan yang Rahmatal Lil Alamin.
"Melalui ketujuh strategi tersebut, transformasi digital di Indonesia diharapkan dapat berjalan sistematis, terarah, menyeluruh dan mampu membawa perubahan signifikan dalam daya saing digital global Indonesia tanpa menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia," ujarnya.
Selain Prof Hadi, pada hari yang sama IPDN juga turut serta mengukuhkan 6 guru besar IPDN lainnya yakni Prof. Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si sebagai guru besar dalam Bidang ilmu Administrasi dengan orasi ilmiah Reformasi Administrasi Publik Menuju Birokrasi Modern dengan Paradigma dari Pendekatan Egosistem ke Pendekatan Ekosistem.