WAHANANEWS.CO, Jakarta – Pendidikan formal penting diselesaikan sebagai bekal ilmu menjalani kehidupan. Namun, karena keterbatasan biaya dan faktor lain, banyak juga orang yang terpaksa putus sekolah.
Tidak menyelesaikan pendidikan formal bukan halangan bagi pria ini mencapai kesuksesan. Buktinya ia kini dikenal sebagai petani buah tropis sukses. Begini perjalanannya.
Baca Juga:
Wakil Bupati Paluta Menghadiri Panen Cabe Merah Di Desa Aek Siala.
Sering kali mereka yang putus sekolah dicap buruk oleh masyarakat, padahal tidak sedikit pula yang berhasil sukses dengan caranya sendiri.
Seperti kisah Lohith Shetty yang dilaporkan oleh The Better India (11/10/2024). Petani ini berhenti bersekolah ketika menginjak kelas 10 atau yang setara dengan tingkat Sekolah Menengah Atas di Indonesia.
Shetty lahir dari keluarga seorang petani yang kini memiliki luas lahan hingga 21 akre atau setara dengan 8,4 hektar. Tetapi kesulitan biaya hidup keluarganya di masa lalu yang membuat dirinya tak lagi dapat melanjutkan pendidikan di sekolah.
Baca Juga:
Wamentan Apresiasi Inovasi Pupuk Indonesia: Dorong Efisiensi dan Ketahanan Pangan
Banyak cara yang telah dilakukan petani asal Kadaba, Karnataka Mangaluru, India ini, mulai dari membuka restoran, toko, hingga akhirnya berakhir di pertanian. Selama 10 tahun Shetty sempat menghabiskan waktunya untuk bekerja di sebuah pertanian di Dharmasthala.
Pengalaman kerjanya itu dimanfaatkan untuk belajar banyak tentang cara membudidayakan buah-buahan organik untuk diterapkan di lahan orang tuanya. Setelah merasa cukup untuk belajar, Shetty akhirnya mulai mencoba menanam rambutan, buah naga, hingga manggis di lahan pertanian keluarganya.
Tak disangka, metodenya berhasil mengembangkan pohon-pohon dengan subur dan meningkatkan hasil panen. "Aku bekerja selama 10 tahun untuk menanam rambutan dan manggis. Aku mendapat ide tentang bagaimana buah ini dapat tubuh dan kondisi ideal seperti apa yang harus dibentuk," ujarnya.