WahanaNews.co | Siapa bilang motivasi belajar hanya dibutuhkan orang dewasa? Faktanya, anak juga membutuhkan motivasi agar mereka lebih semangat belajar di sekolah.
Peran orang tua sangat besar untuk menggenjot spririt belajar anak.
Baca Juga:
Swedia Akhiri Era Digital dalam Pendidikan, Buku Cetak Kembali Jadi Andalan
Simak 6 tips dan trik yang bisa dilakukan para orangtua di rumah agar motivasi belajar anak terus terjaga.
1. Libatkan diri Dalam Urusan Belajar Anak
Jangan cuma dibicarakan, untuk meningkatkan motivasi belajar anak, Anda bisa membantunya langsung dalam urusan akademiknya. Misalnya, mengerjakan PR anak bersama-sama.
Baca Juga:
Pemkab Bengkayang Luncurkan Program "7 Kebiasaan Siswa Indonesia Hebat" di Wilayah Perbatasan
Melansir Child Mind Institute, melibatkan diri ke dalam urusan akademik anak bisa menunjukkan bahwa kehidupan sekolah dan belajar adalah hal yang menarik, sehingga ia juga tertarik dan termotivasi.
2. Ajak Anak Bicara dari Hati ke Hati
Jangan langsung memarahi anak ketika ia malas atau tidak termotivasi untuk belajar. Ketimbang harus mengomel panjang lebar, ajaklah anak bicara dari hati ke hati.
Tanyakan pada anak dengan lembut apa saja kesulitan yang sedang ia hadapi. Tanyakan juga apa saja yang dipelajarinya di sekolah serta materi yang disukai dan tidak disukai.
3. Buat Suasana Belajar Menyenangkan
Sudah sewajarnya jika anak-anak suka hal-hal yang berbau kesenangan.
Nah, agar si Kecil termotivasi untuk belajar, buatlah suasana belajarnya terasa menyenangkan.
Anda bisa memadukan pembelajaran dan permainan agar si Kecil tertarik. Misalnya menggunakan kartu dengan gambar yang menarik, permainan dalam laptop atau tablet, atau yang dalam bentuk activity.
4. Berikan Hadiah
Siapa yang tak suka diberikan hadiah oleh orang-orang tersayang? Pada anak, pemberian hadiah atau reward merupakan salah satu cara meningkatkan motivasi belajar mereka.
Namun, Anda harus berhati-hati ketika ingin memberikan hadiah untuk si Kecil. Anak bisa saja semangat melakukan kebiasaan baik hanya untuk mendapatkan hadiah dan selanjutnya tidak akan melakukannya lagi.
5. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Jika anak Anda mendapatkan nilai yang baik dalam ujian, jangan hanya menunjukkan kegembiraan atau bahkan memberikan hadiah atas hasil tersebut.
Lakukan juga hal yang sama meski mereka tidak berhasil dalam ujian. Pujilah bagaimana ia telah berusaha mempersiapkan ujian tersebut meski tak tahu apakah hasilnya akan sukses.
6. Kenali Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki preferensi dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Barang kali anak Anda terlihat ogah-ogahan belajar karena ia dipaksa belajar yang memang bukan gayanya.
Secara umum, gaya belajar anak dibagi menjadi empat, yaitu auditori (belajar melalui pendengaran), visual (penglihatan), kinestetik (gerakan), dan taktil (sentuhan).
[Redaktur: Zahara Sitio]