WahanaNews.co, Jakarta - Terdapat 17 proyek pembangunan sekolah di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum selesai dikerjakan meskipun proses pembangunannya sudah berlangsung sejak tahun 2022.
Proyek-proyek tersebut meliputi 16 Sekolah Dasar (SD) dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Situasi ini membuat anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah marah dan meluapkan amarahnya kepada Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim hingga menjadi viral di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang membenarkan keterlambatan proyek dan meminta Pemerintah Provinsi NTT untuk segera menyelesaikannya mengingat akan segera memasuki tahun ajaran baru.
"Ini sudah sejak 2022. Hitung-hitung sudah dua tahun (pembangunan), tapi belum beres-beres juga," kata Elyazer, melansir detikBali.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
Elyazer mengakui telah menyampaikan permasalahan ini kepada Pemprov NTT.
"Namun belum tahu penyebabnya karena bukan tugas kami untuk mengawasi. Sebab, itu juga bukan dari kabupaten yang kerjakan," ungkapnya.
Adapun 17 sekolah yang dimaksud antara lain SDN Tinis, SDN Kobe, SDN Merbaun, SDN Tunbaun 2, SDI Buraen, dan lainnya.
Dilaporkan bahwa Anita Gah bahkan sempat menyinggung kemungkinan merekomendasikan pemeriksaan oleh KPK terhadap Kemendikbud Ristek ketika membahas anggaran Rp 15 triliun dalam rapat dengan Komisi X DPR.
"Itu banyak anggaran yang sudah diberikan begitu banyak tahun 2024 apakah sudah dipergunakan dengan baik atau tidak?" kata Anita dalam rapat.
"Pak Menteri berulang kali saya katakan bahwa masih banyak persoalan terhadap realisasi anggaran dan penyerapan anggaran APBN itu ke daerah," imbuhnya.
Anita lantas menyinggung masih ada guru PPPK yang belum mendapat SK meski sudah lulus. Dia juga menyampaikan hasil pengawasannya di lapangan masih ada bangunan-bangunan sekolah yang terbengkalai, termasuk di NTT.
"Sampai sekarang guru PPPK yang sudah lolos sampai sekarang belum dikasih SK. Provinsi NTT belum, mereka belum terima SK. Kedua, guru-guru daerah terpencil masih banyak yang belum terima juga tunjangannya," kata Anita.
"Ketiga, banyak bangunan sekolah yang masih terbengkalai padahal dari 2021 anggarannya. Di Kabupaten Kupang ada 17 sekolah bangunan yang dari 2021 sampai sekarang tidak terselesaikan. Mau lagi? Kita lihat lagi, dana-dana PIP," sebutnya.
[Redaktur: Elsya TA]