WahanaNews.co | Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengancam kepala sekolah (Kepsek) jika ada aksi bullying di sekolah.
Hal itu ditegaskan Heru menyoroti aksi bullying yang masih marak terjadi di tiap sekolah.
Baca Juga:
Gubernur Diminta Evaluasi Ulang Proses Tender Perawatan Gedung Dinas Teknis Jati Baru
"Enam bulan lalu saya kumpulkan kepala sekolah, semua Kasudin untuk sekolah, 'tidak ada bullying, itu tanggung jawab kepala sekolah'," kata Heru kepada wartawan, belum lama ini.
Kata Heru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjatuhkan sanksi terutama kepada tiap kepala sekolah (kepsek) jika masih ditemukan aksi bullying di sekolahnya.
"Sanksinya ada (untuk kepala sekolah), sanksi bertahap," ungkapnya.
Baca Juga:
Pj. Gubernur Adhy: Selamat Menjalankan Tugas, Utamakan Kepentingan Rakyat
Meski begitu, Heru enggan membocorkan sanksi-sanksi yang akan diberikan pihaknya kepada tiap kepala sekolah (kepsek) itu.
Ia hanya menegaskan kembali, kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga lembaga pendidikan bebas dari aksi bullying.
"Yang jelas, tugas kepala sekolah ya keliling (memastikan tidak ada aksi bullying). Saya saja bisa keliling ke sekolah-sekolah," ungkap Heru.
Untuk diketahui, seorang bocah Sekolah Dasar (SD) diduga telah melompat dari gedung lantai 4 sekolahnya di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa 26 September 2023.
Peristiwa bocah yang diduga melompat itu viral melalui unggahan di sosial media. Terlihat bocah mengenakan seragam merah dan putih tergeletak di lapangan sekolahnya.
"Seorang pelajar SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan diduga lompat dari lantai 4 sekolahnya siang hari ini," bunyi narasi akun instagram @lensa_berita_jakarta.
Alasan bocah SR nekat loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya pun masih misteri.
Mencuat dugaan korban dirundung alias di-bully.
Terkait hal tersebut, polisi mengaku masih mendalaminya. Hal itu diungkap Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan, Iptu Purwaditya.
"Iya lagi kami usut untuk kebenarannya (dugaan perundungan)," ujar dia kepada wartawan, Rabu 27 September 2023.
Karena masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi juga mengumpulkan bukti, dia belum mau berkata banyak perihal dugaan bullying itu.
"Izinkan kami untuk bekerja dulu ya, nanti kalau seandainya ada yang kami temukan di lapangan nanti kami konfirmasi kembali," tutup dia.
[Redaktur: Zahara Sitio]