WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia terus mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat di wilayah Magelang, Jawa Tengah.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan penggunaan aset milik kementerian, yakni Sentra Antasena Magelang.
Baca Juga:
3 Korban Tewas Akibat Pohon Tumbang di Pemalang, Mensos Data Ahli Waris
"Di Magelang sendiri, rencananya untuk awalan itu, kita (ada) dua (titik). Satu di Antasena, Sentra Antasena, yang satunya di Tegalrejo, asetnya punya Pemkab," kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dikutip dari situr resmi Kemensos, Senin (7/4/2025).
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sarana pendidikan bagi pelajar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah ini akan menggunakan sistem asrama (boarding school) gratis mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Baca Juga:
Mensos Sampaikan Salam dan Doakan Prabowo Dihadapan Penerima Manfaat di Sentra Mulya Jaya
Seluruh kebutuhan siswa, baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun kebutuhan hidup sehari-hari, akan ditanggung oleh pemerintah.
"Semua kebutuhan, baik untuk pembelajaran maupun kebutuhan-kebutuhan hidup dijamin oleh negara. Jadi karena ini diasramakan, di-boarding-kan, ya otomatis semua kebutuhannya dijamin," jelas Wamensos Agus Jabo.
Program Sekolah Rakyat juga ditegaskan tidak terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Sekolah Rakyat program sendiri. Sekolah yang diperintahkan oleh Pak Presiden, khusus untuk menampung warga miskin dan miskin ekstrem. Supaya mereka bisa sekolah dan tidak terkendala oleh masalah ekonomi. Semua anak di Indonesia harus sekolah. Mau kaya, mau miskin harus sekolah," urai Wamensos Agus Jabo.
Saat ini, usulan pendirian Sekolah Rakyat telah mencapai lebih dari 300 lokasi. Kementerian Sosial bersama kementerian dan lembaga terkait tengah melakukan proses verifikasi.
“Ditargetkan tahun ini bisa buka di lebih 80 titik sekolah. Yang sekarang sudah selesai verifikasi 53 tempat. Sisanya proses disurvei. Mudah-mudahan 80-100 titik tahun ini bisa dimulai,” kata Mensos Saifullah Yusuf, beberapa waktu lalu.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]