Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan, pihaknya berharap teknologi ini bisa mengatasi masalah jarak dan kesenjangan.
“Kami berharap Google for Education bisa menjadi solusi bagi sejumlah masalah pendidikan kita sekarang,” katanya.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Sumarno mengungkapkan, teknologi berpeluang mengatasi kendala kesenjangan kualitas pendidikan yang muncul dari kebijakan zonasi. Lebih lanjut, teknologi juga bisa membantu guru mengajar dimana pun, mengatasi masalah yang muncul di Jawa Tengah di mana banyak guru harus mengajar di lokasi yang jauh dari tempat tinggal.
Lalu, Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin, mengatakan, Google berkomitmen menyertai transformasi pendidikan Indonesia, mengenalkan kelas masa depan dengan ciri siswa sebagai global problem solver.
"Kami terus keliling ke berbagai provinsi, termasuk Provinsi Jawa Tengah, membantu kepala dinas, guru mengetahui bagaimana wujud kelas masa depan," kata Olivia.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Di wilayah Jawa Tengah, lanjut Olivia, ada dua kota/kabupaten di Jawa Tengah yang punya tingkat aktivasi akun Belajar.id lebih dari 50 persen.
"Kota Pekalongan saat ini aktivasinya paling tinggi, 80 persen. Sementara Kebumen aktivasinya mencapai 70 persen," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para tenaga pendidik di Jawa Tengah pun antusias terhadap inisiatif transformasi digital di sektor pendidikan.