WahanaNews.co | Proyek pembangunan Tol Semarang-Batang berdampak terhadap sejumlah lahan di Kota Semarang, termasuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 yang rencananya akan dijadikan sebagai akses keluar masuk jalur tol.
DPRD Kota Semarang pun segera mengkaji rencana kepindahan siswa SMP Negeri 16 Semarang yang terdampak tol ke gedung baru, mengingat bangunannya sudah jadi.
Baca Juga:
KPK Periksa Wali Kota Semarang dan Suami Terkait Dugaan Korupsi Proyek
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo di Semarang, mengatakan bangunan baru SMPN 16 Semarang sudah terbangun 24 kelas meski fasilitas pendukungnya masih belum lengkap.
Ia berharap 24 kelas yang sudah terbangun itu bisa segera dimanfaatkan dengan ditempati sebagian siswa, tetapi perlu pengkajian matang karena beberapa fasilitas pendukungnya belum ada.
Sebab, kata dia, pembangunan fasilitas pendukung, seperti ruang guru, perpustakaan, dan masjid harus dianggarkan kembali pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Raih Penghargaan Penerapan Pas Aman
"Kalau memakai anggaran (APBD) perubahan belum dihitung. Kami khawatir tidak bisa diupayakan di (APBD) perubahan. Makanya, nanti akan dianggarkan kembali pada APBD 2024," jelasnya, Jumat (9/6/2023).
Menurut dia, pembangunan 24 ruang kelas SMPN 16 itu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) melalui tukar guling dengan nilai sekitar Rp11 miliar.
Sedangkan APBD Kota Semarang, kata dia, digunakan untuk pembangunan sisi luar, seperti pagar, gerbang, hingga lapangan sekolah.