WAHANANEWS.CO, Tangerang Selatan - Menyadari pentingnya Sosiopreneurship Jurnalisme sebagai bekal menghadapi tantangan era digital, Universitas Pamulang melalui dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMAN 63 Jakarta pada Jumat (2/5/2025).
Kegiatan ini dirancang untuk membekali siswa dan siswi dengan kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum serta pemahaman jurnalisme yang etis dan bertanggung jawab. Materi disampaikan melalui pelatihan interaktif yang membahas strategi menjadi public speaker yang efektif serta pentingnya menyampaikan informasi secara akurat dan beretika.
Baca Juga:
Butuh Proses Panjang, Proyek MRT Tangsel Masuki Tahap Uji Kelayakan
“Kami berterimakasih kepada Universitas Pamulang sudah berbagi kepada anak-anak kami khususnya SMAN 63 jakarta, sebagai penerus bangsa, Dosen-dosen muda dari Universitas Pamulang memberikan bekal dalam menghadapi tantangan era digital”. tutur Suprapto perwakilan guru SMAN 63 Jakarta saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan.
Pada pelatihan Sociopreneurship Jurnalisme, Fandi Elvan dan Faisal selaku dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang, dan juga praktisi jurnalistik memberikan materi bagaimana konten-konten jurnalistik atau kegiatan jurnalistik bisa menghasilkan sebuah bisnis di berbagai kanal sosial media.
“Kami menyadari, butuh inovasi-inovasi terbaru menghadapi tantangan era digital, pergeseran media karena adanya media baru bagaimana sebuah bisnis media bisa bertahan. Dengan format yang kami temukan di sosial media, bisa menggantikan konsep bisnis televisi ke sosial media”, ungkap Faisal sebagai pembicara di pelatihan Sosiopreneurship Jurnalisme
Baca Juga:
Anak Kecanduan Gim, Orang Tua Minta Polisi Turun Tangan
Fandi Elvan sebagai pembicara pada pelatihan yang bertajuk Sosiopreneurship Jurnalisme mengatakan pergeseran media di era digital harus bisa dimanfaatkan dengan baik dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang ada dengan gawai, khususnya di bidang bisnis.
“Gen Z yang kita lihat sekarang memang lebih menggunakan smartphone dari pada televisi dan koran. Informasi yang didapatkan Gen Z memang lebih cepat di sosial media. Tidak hanya melakukan kegiatan jurnalistik, tapi juga bisa menghasilkan karya jurnalistik dan menghasilkan uang”, kata Fandi.
Sebanyak 20 peserta berasal dari siswa-siswi SMAN 63 Jakarta mengikuti pelatihan ini. Mereka mengaku sangat senang dan bisa belajar banyak bagaimana memanfaatkan konten digital dalam bentuk jurnalistik dan bisa dijadikan sebuah bisnis di era digital.