WahanaNews.co | Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan signifikan.
Capaian ini membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bangga.
Baca Juga:
Labura Siapkan Pemuda Mandiri Lewat Pelatihan Las
Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada Agustus 2020 sebesar 11,89 persen, kemudian Agustus tahun 2021 di angka 9,54 persen, dan per Agustus 2022 TPT menurun menjadi 6,70 persen.
"Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen," kata dia melalui keterangan resmi di Surabaya, Minggu (14/05/2023).
Pencapaian lain juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim dalam satu dekade ini yang mengalami kemajuan.
Baca Juga:
Tuntaskan Angka Penggangguran, Heri-Sholihin Bakal Bangun Rumah Kerja di Tiap Kecamatan
Tercatat IPM Jatim meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022.
Selama periode tersebut IPM Jatim rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun, artinya bertahan dengan status tinggi sejak 2017.
Capaian Jatim juga diperkuat penerimaan siswa terbanyak di Indonesia masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur prestasi Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), yang berdasarkan data tahun 2023 jumlah siswa Jatim yang diterima di PTN mencapai 23.477 orang atau naik 31,84 persen dibanding tahun 2022 sebesar 17.807 orang.
Selain itu, Jatim juga menjadi provinsi dengan jumlah pendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara mandiri terbanyak di Indonesia yang pada akhir tahun 2022 mencapai 2.754 lembaga atau 78 persen dari 4.157 SMA, SMK, SLB.
Bahkan saat ini Mei 2023 tinggal 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM.
Karenanya Gubernur Khofifah berharap ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat provinsi yang akan berlangsung di Kabupaten Jember pada tanggal 23-26 Mei 2023.LKS SMK dapat memunculkan jawara-jawara SMK yang dapat membawa Jatim menjadi juara umum LKS Nasional tahun 2023.
Ia juga menekankan LKS menjadi bagian penting dalam meningkatkan keterserapan lulusan SMK baik memilih bekerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ataupun wirausaha yang bakal andil terhadap turunnya angka TPT SMK.
[Redaktur: Zahara Sitio]