WahanaNews.co, Jakarta - Menurut buletin bersama yang dirilis pada Jumat (7/6/2024) oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Biro Pusat Statistik Palestina (Palestinian Central Bureau of Statistics/PCBS), tingkat pengangguran di wilayah Palestina melonjak menjadi 50,8 persen.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Jalur Gaza mencapai angka yang mencengangkan, yakni 79,1 persen, sementara di Tepi Barat meningkat menjadi 32 persen.
Baca Juga:
Perkumpulan Tahanan Palestina: 61 Jurnalis Ditahan di Penjara Israel Sejak Agresi
Angka-angka tersebut tidak termasuk individu yang meninggalkan lapangan kerja karena prospek pekerjaan yang sulit dicapai, mengindikasikan bahwa jumlah pengangguran yang sebenarnya bahkan lebih tinggi lagi.
Produk Domestik Bruto (PDB) riil di Jalur Gaza mengalami kontraksi signifikan sebesar 83,5 persen dan 22,7 persen di Tepi Barat dalam delapan bulan terakhir. Secara keseluruhan, PDB riil wilayah Palestina menyusut rata-rata 32,8 persen.
"Buletin baru kami menyoroti dampak suram akibat konflik di Jalur Gaza pada nyawa manusia dan situasi kemanusiaan yang mengenaskan yang ditimbulkannya, yang diperparah oleh kehancuran ekonomi yang meluas," kata Direktur Regional ILO untuk Negara-negara Arab Ruba Jaradat.
Baca Juga:
Usai Puluhan Tentara Ogah Balik Perang ke Gaza, Israel Kalang Kabut
"Hal ini memperparah penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, yang semakin membahayakan keselamatan dan kesejahteraan mereka."
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.