"Bisa juga berupa kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa, seperti masalah kesehatan, dan lain-lain," ungkapnya.
Melalui program ini diharapkan dapat mengasah softskill dalam membangun teamwork, yaitu kemampuan mahasiswa bekerja sama lintas disiplin keilmuan, dan juga kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.
Baca Juga:
Perumda Sarana Jaya dan Universitas Brawijaya Teken MoU Tingkatkan SDM
"Selain itu, MMD juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di perguruan tinggi ke dalam konteks pembangunan desa," kata Mohni.
Sinergi dengan beragam program yang telah dicanangkan di masing-masing desa sasaran seperti Program Desa Cerdas dari Kemendes PDTT diharapkan bisa terlaksana di lapangan, sehingga akan melengkapi kemampuan dan mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat desa.
"Setidaknya, kami berharap program mahasiswa membangun desa ini bisa membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di desa antara lain masih tingginya jumlah penderita stunting serta masih banyaknya ditemui masalah inklusi sosial yang ada di desa," jelas Mohni.
Baca Juga:
Sosok Pencipta Fondasi Cakar Ayam, Profesor Asal Jawa Tengah
Total jumlah mahasiswa yang diterjunkan pihak kampus ke delapan desa pada program 'Mahasiswa Membangun Desa' ini sebanyak 114 orang, dan mereka akan berada di desa sasaran selama satu bulan.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.