"Sekarang ini AI sedang menjadi tren, dan kita juga tidak bisa 'lari' dari AI, dalam bidang apapun," kata rektor.
Rektor Widodo mengakui peluncuran Pusat AI tersebut, juga sebagai salah satu penunjang Center of Exellence (CoE) UB atau pusat keunggulan yang diluncurkan beberapa bulan lalu, dimana UB berkomitmen menjadi pusat budaya di Asia.
Baca Juga:
Sosok Pencipta Fondasi Cakar Ayam, Profesor Asal Jawa Tengah
Pusat AI Universitas Brawijaya merupakan lembaga penelitian yang terdiri atas lima divisi, yaitu Divisi Administrasi, Divisi Riset yang akan melakukan riset di enam bidang keilmuan, seperti Agrokompleks, Kesehatan, Ekonomi Bisnis dan Tata Kelola, Lingkungan, Sains dan Rekayasa serta Sosial Humaniora, Divisi Pelatihan, Divisi Kerja Sama, serta Divisi Infrastruktur AI.
Sementara itu, Ketua Pusat AI Universitas Brawijaya Prof Wayan Firdaus Mahmudy mengaku sudah waktunya UB bersahabat dengan teknologi melalui penggunaan AI.
Menurut dia, pihak kampus juga telah mempersiapkannya dengan berbagai lokakarya menggunakan supercomputer, bahkan kampus ini telah membentuk tim silabus kurikulum yang terintegrasi AI.
Baca Juga:
PLN Beberkan Strategi Atasi Trilema Energi di Universitas Brawijaya
"Kami juga menggandeng NVIDIA sebagai vendor sekaligus pendamping, termasuk nantinya juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi sivitas akademika UB," katanya. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.