WahanaNews.co | Inspektorat melaporkan adanya pelanggaran sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya pun merespon dengan meminta pejabat Dinas Pendidikan yang baru dilantik mengevaluasi, membenahi sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), terutama mengenai verifikasi faktual terhadap data kependudukan pendaftar.
Baca Juga:
Guru Honorer yang Lapor Ada Pungli di SDN Cibeureum 1 Ternyata Bukan Guru Biasa
Bima Arya juga meminta agar pejabat bersangkutan melakukan langkah-langkah nyata untuk membenahi sistem.
“Saya telah memegang laporan dari Inspektorat terkait pelaksanaan PPDB. Ini cukup tebal ada 30 halaman dan dari sinilah kita lakukan langkah pembenahan,” ujar Bima Arya, Senin (31/7/2023).
Bima Arya meminta Disdik membentuk panitia khusus PPBD jauh hari sebelum pendaftaran dilaksanakan agar menghindari potensi kecurangan dilakukan para pendaftar.
Baca Juga:
Puncak Arus Liburan di Stasiun Bogor Diprediksi Hingga 1 Mei Depan
Kecurangan PPBD Tahun 2023 Kota Bogor menjadi perbincangan warganet karena ditemukan pendaftar yang menitipkan identitas anaknya di kartu keluarga (KK) lain untuk mengakali jarak rumah dalam sistem zonasi.
Selain itu, memanipulasi data identitas anak di KK orang lain sehingga merugikan calon siswa dari warga setempat.
Walkot Bogor telah melakukan inspeksi mendadak ke sekolah yang banyak diperbincangkan tersebut, yakni SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor yang berdampingan dan tergolong sekolah favorit di daerah itu.
Berdasarkan hasil dari kinerja Inspeksi tersebut, Bima Arya membentuk tim khusus penelusuran kecurangan PPBD yang melibatkan Inspektorat, berkoordinasi dengan Kemendikbudristek, untuk mengevaluasi sistem zonasi dan pemerataan guru.
“Disdik juga harus membentuk panitia PPDB ini seperti tahun lalu. Itu yang tidak dilakukan,” jelasnya.
Wali Kota Bima Arya melakukan rotasi kepala sekolah dan sejumlah pejabat Disdik Kota Bogor, sebagai bentuk pembelajaran dan pembenahan atas persoalan yang ada dalam PPDB di daerah itu.
Pelantikan pejabat struktural dan kepala SMP itu berlangsung di Kantor Disdik Kota Bogor, Senin, sdapun delapan kepala sekolah yang dirotasi, yakni kepala SMPN 1, SMPN 3, SMPN 6, SMPN 8, SMPN 12, SMPN 16, SMPN 18, dan SMPN 20.
[Redaktur: Zahara Sitio]