WahanaNews.co | Wakil Presiden (Wapres) Mar’ruf Amin menemui sejumlah komunitas warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang yang berlangsung di Hotel Osaka, Senin (6/3/2023) malam.
Wapres didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang dan Mikronesia, Heri Akhmadi.
Baca Juga:
Rayakan HUT Ke-5, IKDKI Siap Wujudkan Visi Misi Pendidikan Tanah Air
Dalam kesempatan itu, Heri Akhmadi memastikan KBRI terus berupaya untuk memfasilitasi kehidupan WNI yang tinggal di Jepang, termasuk dalam hal pendidikan.
"Saat ini jumlah WNI di Jepang sudah mencapai 100.000 orang, termasuk di dalamnya mereka yang menikah dengan warga negara Jepang. Angka perkawinan silang ini dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya," kata Heri.
"Dengan jumlah WNI sebesar itu saya menaruh perhatian besar kepada masalah pendidikan bagi anak-anak WNI," sambungnya.
Baca Juga:
BPDPKS Siapkan Program Beasiswa Kuliah Lewat Beasiswa SDM Sawit
Heri menyebut, sudah ada beberapa langkah konkret yang dilakukan oleh KBRI selaku perwakilan pemerintah Indonesia di Jepang, salah satunya adalah mendirikan Sekolah Republik Indonesia Tokyo.
Sekolah itu saat ini sudah memiliki metode belajar online sehingga bisa diakses para WNI dari seluruh wilayah di Jepang.
"Hal ini menjadi sangat strategis mengingat begitu pentingnya jati diri dan karakter bangsa bisa terus dijaga diaspora di seluruh Jepang melalui berbagai kurikulum online dari Sekolah Republik Indonesia Tokyo," kata Heri.
"Dengan hal ini saya berharap nilai-nilai kebinekaan Indonesia yang toleran bisa terus dijaga kedamaiannya khususnya di Jepang, mengingat tahun ini sudah masuk tahun politik menjelang pemilu 2024 nanti," sambung politikus PDI-P itu.
Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah komunitas seperti Komunitas Muslim Indonesia di Jepang, Diaspora Jepang, hingga Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.
Wapres Ma'ruf Amin juga berpesan kepada seluruh WNI di Jepang untuk terus menjaga ikatan kebangsaannya.
Wapres juga mengingatkan bahwa kemajemukan Indonesia dengan keragaman suku, agama, serta adat istiadatnya harus dimaknai sebagai rahmat dan kekuatan untuk bersatu membangun negeri.
"Allah menciptakan manusia dalam keragaman suku dan bangsa untuk saling mengenal, bukan untuk saling berkonflik," pesannya.
Selain menggelar dialog dengan para WNI, kedatangan Wapres Ma'ruf Amin ke Jepang adalah untuk meresmikan Masjid Istiqlal Osaka (MIO).
Menurut Ma'ruf, MIO akan menjadi bangunan bersejarah termasuk sebagai penanda kontribusi masyarakat Indonesia bagi Islam dan masyarakat muslim di Jepang.
"Fungsi masjid semakin berkembang di dunia modern ini. Saya mengharapkan masjid menjadi tempat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik dalam mengembangkan konsep maupun praktiknya," kata mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu. [Tio]