WahanaNews.co | Cara menanam padi yang baik sangat penting diketahui oleh para petani guna meningkatkan hasil produksi padi setiap masa panen datang karena permintaan beras yang tidak pernah menurun. Hal ini membuat para petani harus melakukan berbagai hal untuk menghasilkan panen padi yang melimpah.
Penanaman padi dengan cara yang tepat dan benar merupakan langkah awal menuju kesuksesan bertani. Setidaknya ada tiga jenis gaya penanaman padi tersebut. Apa saja?
Baca Juga:
Mentan Ajak Kolaborasi dan Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
Berikut ini jenis gaya penanaman padi yang bisa dilakukan petani :
1. Tanam Muda
Baca Juga:
Jawa Barat Ditargetkan Jadi Penghasil Padi Tertinggi Nasional
Bibit sudah bisa di pindah tanam setelah 10 – 15 hari setelah semai ( HSS). Semakin muda umur bibit yang di pindah tanamkan ke lahan maka diharapkan tingkat stress bibit akan semakin sedikit, selain itu dengan tanam bibit muda tanaman akan lebih cepat beradaptasi dan memiliki jumlah anakan yang lebih banyak.
Berkaitan dengan jumlah anakan ada berbagai faktor penentu selain tanam bibit muda antara lain : tingkat kesuburan tanah. Pembenaman sisa-sisa jerami kedalam tanah mampu meningkatkan kesuburan tanah tetapi penting juga untuk melakukan pengomposan sisa-sisa jerami dan kotoran ternak sehingga tanah menjadi lebih subur.
Manfaat tanam bibit muda antara lain mengurangi stagnasi pertumbuhan setelah tanaman pindah tanam, pertumbuhan akar cepat/dalam sehingga tanaman menjadi tahan rebah, umur panen lebih cepat, tanaman lebih sehat sehingga hasil akan meningkat.
2. Tanam Bibit Dangkal
Bibit ditanam pada lahan sawah dengan kondisi air yang macak-macak / lahan tidak tergenang air. Penanaman dilakukan secara hati-hati dengan cara diselipkan. Jika bibit ditanam tidak dengan cara diselipkan kemungkinan besar akar akan tertekuk keatas.
Kondisi akar yang tertekuk ke atas menyebabkan tanaman memerlukan waktu kurang lebih 7 hari untuk dapat tumbuh dengan baik. Akar bibit harus horisontal atau berbentuk huruf L. Bibit ditanam sedalam 1 cm-2 cm, setelah tanam tidak dilakukan pengairan hingga tanah agak retak.
3. Satu sampai tiga tanaman per lubang
Bibit ditanam pada lahan sawah dengan satu sampai tiga tanaman per lubang, sehingga diharapkan tidak terjadi persaingan dalam pemenuhan kebutuhan akan air dan hara pada saat tanaman mulai akan tumbuh.
Selain itu dengan penanaman satu lubang satu tanaman akan diperoleh manfaat peningkatan jumlah anakan dan penghematan kebutuhan benih. Tetapi perlu juga diperhatikan untuk menyiapkan bibit sebagai sulaman. Untuk daerah-daerah yang endemik serangan keongmas bisa menanam lebih dari satu bibit maksimal 3 bibit satu lubang tanam dengan umur bibit yang lebih tua. [qnt]