WahanaNews.co | Kementerian Investasi (Kemenves) mengungkapkan saat ini telah memasuki tahap kedua penawaran investasi di kawasan industri terpadu (KIT) Batang seluas 1.000 hektar.
Beberapa produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) diproyeksi berpartisipasi dalam penawaran investasi tersebut.
Baca Juga:
PT Bhimasena Sosialisasikan Alur Pelayaran Terminal Khusus Kepada Puluhan Nelayan Batang
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan sejauh ini telah ada LG Energy Solution yan telah mengisi 275 hektar atau sekitar 30% dari pengembangan tahap kedua KI Batang. Nilai investasi yang dikucurkan LG Energy Solution dalam KIT Batang mencapai US$ 9,8 miliar.
"Foxconn (Hon Hai Precision Industry Co. Ltd.) masuk juga pada tahap kedua dan mudah-mudahan, kalau (produsen EV) dari Amerika Serikat (Tesla) masuk (investasi ke dalam negeri), tempatnya (fasilitas produksi) juga di sini (KI Batang)," kata Bahlil dalam "Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang", Rabu (8/6).
Bahlil mencatat, pengembangan KIT Batang tahap pertama seluas 450 hektar telah habis terjual ke para investor. Capaian tersebut adalah hasil dari kolaborasi erat antara Kementerian Investasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Tengah.
Baca Juga:
PT BPR Bapera Batang Bidik Peluang Pertumbuhan Perbankan di Kawasan Industri Terpadu
Dia menjelaskan, tujuan awal pendirian KIT Batang adalah mengambil peluang relokasi pabrik dari investasi Amerika Serikat karena perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
Pada 30 Juni 2020, Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan KIT Batang.
"Tidak sampai 1 tahun 5 bulan, kawasan yang dulunya hutan, kebun tebu, dan kebun karet, sudah seperti ini," kata Bahlil.