Kawasan industri terpadu Batang secara umum dibagi menjadi tiga klaster, yakni Klaster 1 seluas ± 3.100 hektar, Klaster 2 seluas ± 800 hektar, dan Klaster 3 seluas ± 400 hektar. Secara total, lahan KIT Batang akan mencapai 4.300 hektar pada 2024.
Secara rinci, Klaster 1 akan diperuntukkan bagi industri pengolahan, mebel, makanan dan minuman, pergudangan, garmen, otomotif, baterai tekstil, dan industri kimia. Adapun, Klaster 2 akan digunakan oleh industri makanan & minuman, Industri ICT & Elektronik, dan Pergudangan. Terakhir, Klaster 3 akan diisi oleh Penelitian & Pengembangan dan Komersial.
Baca Juga:
PT Bhimasena Sosialisasikan Alur Pelayaran Terminal Khusus Kepada Puluhan Nelayan Batang
"Kami yakin bahwa 2023 akhir menjelang 2024, target kami minimal 50% dari 4.300 hektar di Batang akan terisi penuh," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan, pemerintah juga membangun SMK unggulan seluas 3 hektar di KI Batang. Lokasi SMK tersebut berada di samping jalan tol dan merupakan hasil wakaf Kementerian BUMN.
Kawasan industri terpadu Batang dibangun dan dikelola oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) dan Perusahaan Daerah Batang Aneka Usaha (Perumda Aneka Usaha) di Kabupaten Batang.
Baca Juga:
PT BPR Bapera Batang Bidik Peluang Pertumbuhan Perbankan di Kawasan Industri Terpadu
Berdasarkan situs Kementerian PUPR, berikut beberapa infrastruktur yang akan dibangun di kawasan industri Batang, Jawa Tengah:
Simpang susun akses ke kawasan industri yang terhubung dengan Jalan tol Batang – Semarang. Akses Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang ini memiliki panjang 3,1 kilometer dengan rencana anggaran Rp 450 miliar.
Jalan kawasan 1A dengan panjang 5 kilometer dan Jembatan Kali Mata Air 120 meter dengan anggaran Rp 185 miliar.
Jalan kawasan 1B dengan panjang 3,6 kilometer dan Jembatan Kali Kembar 80 meter dengan anggaran Rp 163 miliar.
Bendungan Sungai Urang dengan luas 29,32 meter persegi dan Bendungan Kedung Langgar 142 hektare. Melalui bendungan ini maka kebutuhan air baku bisa terpenuhi. Lalu, ada pula penanganan untuk drainase di mata air dengan panjang 400 meter, brontok 770 meter, pelabuhan 861 meter, dan pesanggrahan 100 meter.
Tempat pengelolaan sampah terpadu kapasitas 35 ton per hari.
Sistem penyediaan air minum dengan kapasitas 285 lima per detik.
Instalasi pengolahan air limbah dengan kapasitas 18 ribu meter persegi per hari.
Tower rumah susun untuk pekerja di sekitar Kawasan Industri Batang sebanyak 10 tower dengan tinggi lima lantai, luas 5.735 meter persegi, dan kapasitas 257 orang. [qnt]