WAHANANEWS.CO, Jakarta - Untuk menjaga agar layanan publik tetap berjalan pascabencana, PLN bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyalurkan genset berkapasitas 250 kiloVolt Ampere (kVA) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
Pengiriman dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter Sikorsky S-61A yang diberangkatkan dari Banda Aceh pada Minggu (07/12/2025), mengingat seluruh akses darat menuju lokasi terputus akibat bencana.
Baca Juga:
Kerja Nonstop, PLN Sukses Terangi Kembali Seluruh Wilayah Sumatra Barat
Genset PLN berhasil diterbangkan dan tiba di Takengon, Aceh Tengah, melalui helikopter BNPB guna mempercepat pemulihan pasokan listrik di RSUD Datu Beru.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyampaikan apresiasi kepada PLN atas langkah cepat yang diambil untuk menopang kelistrikan di fasilitas layanan publik meskipun medan menuju wilayah tersebut sangat terbatas.
Ia menegaskan bahwa upaya ini menjadi penopang penting bagi keberlangsungan operasional rumah sakit yang tengah menangani banyak pasien.
Baca Juga:
Pemulihan Listrik Sumut Capai 98,61 Persen, PLN Kerja Nonstop di Tengah Cuaca Ekstrem
“Kami atas nama masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah mengucapkan terima kasih kepada PLN yang hari ini meskipun jaringan listrik terputus tapi kami masih dapat pelayanan yang terbaik, yaitu untuk rumah sakit,” ujar Haili.
Hal senada disampaikan Direktur Utama RSUD Datu Beru, Takengon, Gusnarwin.
Ia mengatakan bahwa keberadaan genset sangat vital agar berbagai layanan medis tetap berjalan optimal di tengah situasi darurat.
“Kami sangat terbantu dengan respons cepat PLN, listrik adalah nadi operasional rumah sakit. Dengan adanya genset ini, kami dapat memastikan ruang operasi, layanan gawat darurat, dan perawatan pasien tetap berlangsung tanpa kendala. Ini benar-benar menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Gusnarwin.
Tampak salah satu ruang perawatan RSUD Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah, kembali terang setelah pasokan listrik pulih menggunakan genset PLN.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk kehadiran negara sekaligus komitmen PLN untuk memastikan fasilitas kesehatan tetap berfungsi di tengah kondisi darurat.
“Kami bergerak cepat memulihkan listrik di rumah sakit sebagai fasilitas vital bagi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin agar sektor layanan kesehatan mendapat prioritas energi, sehingga operasional medis tetap berjalan. Bagi kami ini bukan hanya tugas teknis, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang kami emban untuk masyarakat,” ujar Darmawan.
Menurut Darmawan, keberhasilan pengiriman genset ini merupakan hasil kerja bersama antarlembaga yang bahu-membahu di lapangan demi mempercepat pemulihan listrik di wilayah terdampak.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari BNPB dan TNI yang memperkuat langkah kami di lapangan. Berkat sinergi ini, Alhamdulillah genset darurat dapat tiba di lokasi terdampak dengan cepat dan aman,” ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Eddi Saputra, menyatakan bahwa pengiriman melalui udara menjadi opsi paling memungkinkan karena seluruh akses darat terputus.
Dengan dukungan armada helikopter, perjalanan dapat ditempuh sekitar 45 menit sehingga pasokan listrik darurat bisa segera dioperasikan.
“Pengiriman melalui udara menjadi satu-satunya opsi agar genset tiba secepatnya, karena seluruh akses darat menuju RSUD Datu Beru terputus dan tidak dapat dilalui akibat bencana. Dengan dukungan helikopter, proses distribusi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit,” jelas Eddi.
Setibanya di lokasi, petugas PLN langsung melakukan instalasi dan pengujian agar genset dapat segera berfungsi sebagai sumber listrik sementara.
Upaya ini menjadi penyangga utama layanan kesehatan masyarakat hingga jaringan utama kembali normal.
"Dalam proses mobilisasi via udara diperlukan ketelitian yang tinggi. Material seberat 3,6 ton, yang terdiri atas genset seberat 2,6 ton dan trailer seberat 1 ton ini sempat gagal diterbangkan pada percobaan pertama. Namun, akhirnya berhasil diterbangkan pada percobaan kedua setelah penyesuaian beban serta titik angkat," tutup Eddi (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]