WahanaNews.co, Jakarta - Alexandra Askandar terus menjadi simbol pemimpin perempuan yang berhasil menembus batasan dan membuktikan kapabilitasnya di dunia perbankan yang mayoritas masih didominasi oleh laki-laki.
Sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra adalah contoh nyata bahwa kerja keras, komitmen, dan dedikasi dapat membawa seseorang ke puncak karir, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi.
Baca Juga:
Livin' by Mandiri Integrasikan Mobile Banking dan Investasi Saham dalam Satu Aplikasi
Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tahun 1972, Alexandra dibesarkan dalam keluarga yang dekat dengan dunia perbankan. Alexandra meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan melanjutkan studinya dengan meraih gelar MBA dari Boston University.
Fondasi akademis yang kuat ini membekalinya dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menavigasi tantangan dalam industri yang kompetitif ini.
Memulai kariernya di Bank Mandiri pada tahun 2000, Alexandra menunjukkan dedikasi dan kepemimpinan luar biasa yang membawanya ke posisi Wakil Direktur Utama pada tahun 2020. Selama dua dekade, ia telah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Senior Executive Vice President dan Komisaris PT Mandiri Sekuritas.
Baca Juga:
Bank Mandiri Manfaatkan Transformasi Digitalisasi Solusi Layanan Keuangan yang Merata
Pengalamannya yang luas membuatnya terampil dalam menghadapi tantangan yang ada, serta mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk penghargaan baru-baru ini dari Infobank Media Group sebagai salah satu "Top 500 Most Outstanding Women" pada tahun 2024.
Sebagai pemimpin, Alexandra percaya bahwa nilai-nilai komitmen, disiplin, dan ketekunan adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan.
"Kehidupan penuh dengan pasang surut, dan penting untuk memegang teguh nilai-nilai tersebut agar kita dapat melewati rintangan. Meski telah banyak pencapaian dan kemajuan yang dibuktikan oleh pemimpin-pemimpin wanita bahkan di ranah global, masih ada anggapan bahwa perempuan harus terus-menerus membuktikan diri mereka dalam posisi kepemimpinan. Penting bagi kita untuk menantang pola pikir ini," ujarnya.