WahanaNews.co, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mendukung percepatan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh PLN sebagai bagian dari transisi menuju energi bersih.
Namun, Ketua ALPERKLINAS KRT Tohom Purba menekankan pentingnya koordinasi antara PLN dan pemerintah daerah dalam menyelaraskan pembangunan SPKLU dengan tata ruang kota demi menjaga estetika lingkungan.
Baca Juga:
Ketua ALPERKLINAS Hadiri Lokakarya Kerjasama KESCO Korea dan ASEAN Centre Of Energy, Bahas Keselamatan Konsumen Listrik
"Dalam pembangunan SPKLU di berbagai lokasi perkotaan, PLN harus bersinergi dengan bidang tata ruang wilayah untuk memastikan penataan yang estetis dan harmonis dengan lingkungan sekitar," ujar Tohom kepada WahanaNews.co, Jumat (6/12/2024) di Jakarta.
"Selain itu, perbaikan infrastruktur kelistrikan, seperti kabel yang kusut, tiang listrik miring, serta penambahan lampu jalan, perlu dilakukan secara paralel agar tercipta lingkungan yang lebih rapi, aman, dan nyaman bagi masyarakat," ujarnya.
Dalam pembangunan SPKLU di banyak lokasi perkotaan, PLN wajib bersinergi dengan bidang tata ruang wilayah untuk memastikan penempatan SPKLU sesuai dengan fungsi ruang kota. Selain itu, ALPERKLINAS menggarisbawahi perlunya perbaikan infrastruktur kelistrikan secara paralel.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Hadiri Lokakarya Kerjasama KESCO Korea dan ASEAN Centre Of Energy Terkait Keselamatan Konsumen Listrik
"Kabel-kabel kusut, tiang listrik miring, dan kurangnya lampu jalan harus menjadi prioritas perbaikan bersamaan dengan pembangunan SPKLU. Estetika kota yang baik hanya bisa dicapai jika seluruh elemen infrastruktur mendukung secara harmonis," tegas Tohom.
ALPERKLINAS juga mendorong PLN untuk mengadopsi desain SPKLU yang modern, ramah lingkungan, dan serasi dengan karakteristik perkotaan. Hal ini bertujuan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat.
"PLN perlu memastikan bahwa setiap SPKLU yang dibangun tidak hanya fungsional, tetapi juga memperindah kawasan. Perbaikan tiang listrik dan penambahan lampu jalan akan semakin memperkuat citra kota yang modern dan berkelanjutan," tambahnya.
Seiring dengan target pemerintah mempercepat adopsi kendaraan listrik, ALPERKLINAS optimistis bahwa kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah akan menghasilkan infrastruktur SPKLU yang mendukung pengembangan kota berkelanjutan tanpa mengorbankan kenyamanan dan estetika.
"Dengan kolaborasi yang baik, transisi energi baru terbarukan bisa menjadi momentum untuk menghadirkan wajah baru kota yang lebih tertata dan ramah lingkungan," pungkas Tohom Purba.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana pembangunan teknologi masa depan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.
Mobil Listrik China Dorong Lonjakan Transaksi SPKLU
Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) mengungkap, transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) meningkat lima kali lipat dalam setahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah kemunculan mobil-mobil listrik asal China. Kondisi tersebut membuat mereka agak gemetaran!
Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pengguna SPKLU makin 'menggila' tahun depan. Itulah mengapa, pihaknya saat ini berupaya menambah fasilitas tersebut untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
"Kami melihat bahwa jumlah transaksi di SPKLU, stasiun pengisian kendaraan listrik umum kami itu meningkat lima kali lipat per tahun," ujar Darmawan Prasodjo dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (3/12).
"Maka di tahun 2025 ini, kami sudah agak gemetaran ini. Kalau meningkat lima kali lipat, kami sudah siap-siap memasang SPKLU di rest area dan di sekitarnya," tambahnya.
Pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian daya di salah satu SPKLU di Bali beberapa waktu lalu. (Dok. PT PLN UID Bali) Foto: Pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian daya di salah satu SPKLU di Bali beberapa waktu lalu. (Dok. PT PLN UID Bali).
Menurut Darmawan, peningkatan transaksi SPKLU milik PLN tersebut disebabkan populasi mobil listrik China yang terus membludak. Bahkan, dia menyoroti salah satu merek yang keberadaannya cukup masif di Indonesia.
"Penjualan listrik SPKLU juga meningkat lima kali lipat, dan kami melihat ada satu merek dari China, mobil listrik. Penjualannya kencang sekali selama beberapa bulan ini, sehingga jumlah mobil listrik meningkatnya drastis sekali, sehingga kami untuk antisipasi Lebaran ini sudah kami siapkan dari sekarang," ungkapnya.
Berkaca dari kondisi tersebut, Darmawan menegaskan, pihaknya mau tak mau harus mendirikan lebih banyak lagi SPKLU di Indonesia. Hal tersebut untuk menghindari antrean panjang masyarakat yang hendak melakukan pengisian daya.
"Karena kalau tidak, nanti akan terjadi antrean luar biasa dan kami untuk itu sudah melakukan antisipasi," kata dia.
Berdasarkan data PLN, peningkatan transaksi di SPKLU PLN terhitung sejak momen Lebaran tahun 2023 yang tercatat sebesar 2.500 transaksi. Sedangkan pada Lebaran tahun 2024 jumlah transaksi di SPKLU meningkat 5 kali lipat menjadi 12.600 transaksi.
Dengan begitu, perseroan memproyeksikan pada lebaran tahun 2025 mendatang, transaksi di SPKLU akan mencapai 64.600 transaksi.
[Redaktur: Amanda Zubehor]