WahanaNews.co | Semakin mendekati jadwal puncak kegiatan G20 pada November, PLN Unit Induk Jawa Timur dan Bali (UIT JBM) terus jalin koordinasi dengan seluruh lapisan stakeholder melalui Forum Komite Intelejensi Daerah (Forkominda) Jawa Timur.
Kesiapan PLN dalam mendukung penuh gelaran event internasional disampaikan langsung oleh Executive Vice President Transmisi Regional Jawa Madura Bali PLN Kantor Pusat, Eko Yudho Pramono, termasuk kerawanan yang berpotensi menjadi penyebab gangguan penyaluran listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"PLN telah melakukan tindakan untuk memastikan keandalan serta kesiapan dalam mendukung penuh pelaksanaan G20 hingga usai. Terdapat hal-hal yang memerlukan atensi pada infrastruktur transmisi di Jawa Timur untuk dapat melakukan transfer daya ke Bali", kata Eko, Rabu (21/9/2022).
Lebih lanjut, saat pemaparannya, Eko mengajak koordinasi yang baik dari seluruh lapisan terkait upaya pengamanan keandalan penyaluran listrik ke Bali.
"Mengingat suplai PLTU Paiton ke Bali sebesar 30 persen dari beban puncak yang ada, sehingga suplai dari Jawa Timur memiliki peran sangat penting dalam menyukseskan G20. Oleh karena itu, kami juga sudah tentu membutuhkan dukungan dari segala lapisan untuk memastikan keamanan infrastruktur PLN, sehingga penyaluran listrik tetap aman", jelas Eko.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dalam kesempatan yang sama, disampaikan juga oleh General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan, bahwa kesiapan PLN sudah dilakukan untuk menambah keandalan penyaluran listrik, melalui beberapa pekerjaan selama rangkaian G20 berlangsung.
"Dari Jawa Timur kami memasang Defende Scheme sebanyak 3 layer di PLTGU Grati, dan melakukan Line Charging ke Diameter GITET Paiton. Kami juga sudah selesai melakukan pemeliharaan rutin serta peremajaan alat untuk memastikan keandalan di PLTU Paiton, GI Banyuwangi, dan GI Situbondo, termasuk juga langkah antisipatif pemasangan jaring-jaring diatas Gardu Induk untuk menghindari gangguan layang-layang dan benda lain. Hal ini mengingat pasokan listrik dari Jatim berperan penting untuk masuk ke dalam sistem (kelistrikan) Bali", beber Didik.
Menyikapi pemaparan langkah strategis PLN, dukungan penuh disanggupi seluruh peserta Forkominda Jatim pada pekan lalu, dengan penyampaian kesiapan dari masing-masing Dinas selama gelaran KTT G20 berlangsung.
Upaya ini diamini langsung oleh Ketua Kominda Jatim, bahwa pihaknya meyakini masing-masing Dinas juga telah mendapatkan mandat yang sama dalam mempersiapkan langkah konkret mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT G20.
"Hasil dari diskusi upaya tindak dan langkah-langkah, serta pemaparan kesiapan nantinya akan disampaikan kepada Gubernur, Kapolda, Pangdam dan Pangkoarmada. PLN dapat terus berkoordinasi dengan masing-masing instansi, mengatasi permasalahan yang mungkin timbul untuk diamankan dan diantisipasi", kata Brigjen TNI Fahmi Sudirman, Ketua Kominda Jatim.
Fahmi juga menegaskan bahwa pengamanan dari segala arah akan dilakukan untuk memastikan kesuksesan KTT G20.
"Dalam rangka pelaksanaan G20, kerawanan yang mungkin terjadi dapat berasal dari beberapa golongan, kemungkinan ini agar dapat di filter, dilakukan pengamanan baik melalui udara maupun darat. Polairud dari Polda dan Angkatan Laut juga harus berperan untuk terus memperhatikan aliran listrik di laut. Karena sejatinya kesuksesan G20 adalah kesuksesan kita bersama sebagai Bangsa Indonesia", pungkas Fahmi. [qnt]