WahanaNews.co | Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, untuk saat ini Indonesia belum berniat mengekspor energi baru terbarukan atau EBT ke negara manapun.
Pemerintah, kata Bahlil, masih akan berfokus menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga:
Dukung Pengembangan EBT di Indonesia, PLN Siap Jalankan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 terkait PLTS Atap
"Silakan investasi di Indonesia, tapi kita belum pikir untuk ekspor EBT. Kita pakai dulu, cukup dulu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Mei 2022. "Kalau kita jual ke negara lain, maka investasi akan lari ke sana."
Dalam Forum Investasi yang digelar di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada hari Rabu lalu, 18 Mei 2022, Bahlil menyatakan pihaknya berkomitmen terus mendorong percepatan investasi berkelanjutan dan inklusif.
Forum investasi yang merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia tersebut dibuka langsung oleh Menteri Bahlil dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga:
Resmikan HRS Pertama di Indonesia, Langkah PLN Diapresiasi Berbagai Pihak
Saat itu, Bahlil juga menyebutkan bahwa saat ini Kota Surakarta akan menjadi pusat pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Solo Technopark akan dijadikan sebagai instrumen penting dalam rangka peningkatan kualitas TKI.
Adapun Gibran menyatakan pihaknya pada tahun ini selain menargetkan percepatan
pembangunan infrastruktur, juga dapat menarik sebanyak-banyaknya penyelenggaraan kegiatan nasional maupun internasional di Surakarta.
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan terima kasih atas keterlibatan Solo Technopark nantinya dalam melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), meskipun pembangunan pabrik di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.