WahanaNews.co | Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menyiapkan Rp 369,16 miliar untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan (3T) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Dana pembangunan tersebut bersumber dari dana penyertaan modal negara(PMN) tahun 2023 sebesar Rp10 triliun,” kata General Manager PLN Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Joice L Wantania, melalui keterangan tertulisnya yang diterima WahanaNews.co, Minggu (6/3/2023).
Baca Juga:
Spesial Harkitnas! PLN Beri Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku hingga 23 Mei 2025
Secara keseluruhan, PLN telah berhasil tingkat kelistrikan di Provinsi Kalimantan Utara telah mencapai rasio desa PLN sebesar 71,58 persen dan rasio elektrifikasi sebesar 98,05 persen.
Pekan lalu, PLN menambah lagi penyambungan baru tujuh desa yang masuk dalam kategori 3T di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung.
“Penyambungan ini merupakan bagian dari usaha kami ini untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Kaltara sama halnya dengan kualitas listrik di kota,” lanjut GM Wantania.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Dari tujuh desa itu, PLN mendapatkan 770 pelanggan baru, dimana 282 diantaranya listrik sudah dinikmati tersambung ke rumah.
Manfaat dari penyambungan itu juga, ada 111 fasilitas desa yang bisa dipakai dengan lebih efektif dan efisien, seperti kantor desa dan semua perangkat di dalamnya.
Wantania berharap distribusi listrik ke desa akan semakin menggairahkan perekonomian dan menggerakkan berbagai sektor kehidupan masyarakat, yang kemudian bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.