WahanaNews.co, Tangerang - Kementerian Perdagangan menggelar Konseling Bisnis (Business Counseling) pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38.
Business Counseling ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk melakukan konsultasi secara langsung dengan perwakilan perdagangan terkait akses untuk melakukan penetrasi pasar ke luar negeri.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Business Counseling berlangsung pada hari ini, Jumat, (20/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD),Tangerang, Banten.
Business Counseling dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi pertama dilaksanakan pukul 08.30--11.30 untuk para ekshibitor dan sesi kedua pukul 13.30--15.30 untuk para pengunjung TEI atau umum. Pada sesi konsultasi bisnis ini, hadir 45 Perwakilan Perdagangan (Perwadag) di Luar Negeri yang terdiri atas para Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia (KDEI) Taipei, dan Konsul Dagang Hongkong.
Tercatat 377 peserta yang meliputi pelaku UKM, eksportir, dan calon eksportir yang merupakan ekshibitor, serta para pengunjung TEI telah mengikuti Business Counseling.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Business Counseling pada TEI ke-38 ini digelar dengan tujuan agar para pelaku UKM mendapatkan wawasan, pengetahuan, informasi, dan pemahaman tentang peluang dan permasalahan ekspor yang dihadapi dalam mendapatkan akses dan penetrasi ke pasar luar negeri. Business Counseling ini juga merupakan wadah untuk berbagi informasi mengenai isu-isu perdagangan, adaptasi produk,
informasi buyers, dan regulasi impor di negara akreditasi,” ungkap Sekretaris Ditjen Pengembangan
Ekspor Nasional Ganef Judawati.
Ganef menuturkan, melalui Business Counseling ini, para pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan mendapatkan solusi atas permasalahan ekspor yang dihadapi.
“Saya berharap para peserta kegiatan Business Counseling dapat secara aktif mengikuti kegiatan ini sehingga dapat diperoleh gambaran lengkap akan akses dan penetrasi pasar di luar negeri. Kami juga berharap, komunikasi antara perwadag dan peserta kegiatan Business Counseling tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut dalam bentuk bimbingan dan pendampingan bagi pelaku UKM dalam melakukan ekspor,” pungkas Ganef.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]