WahanaNews.co | Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan pakar pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Tualar Simarmata untuk berbagi soal ancaman krisis pangan.
Dalam pertemuan tersebut Tualar Simarmata yang juga Guru Besar Fakultas Pertanian UNPAD memperkenalkan inovasi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Teknologi (IPAT BO).
Baca Juga:
Mentan SYL Ajak DPP Wanita Tani HKTI Dukung Program Pertanian
Menurut dia IPAT BO merupakan inovasi teknologi produksi padi terpadu melalui restorasi kesuburan lahan sawah dengan menggunakan teknik tanam kembar (twin seedling) atau juga dikenal dengan teknik jejer manten.
Dengan pemanfaatan teknologi itu, lanjut dia, akan mengurangi penggunaan bibit, menghemat penggunaan air, dan memanfaatkan pupuk berbasis organik, yaitu menggunakan kompos jerami sebagai sumber nutrisi mikroba tanah.
"Teknologi ini pernah kami terapkan di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan TNI dalam pendampingannya, dan berhasil menghasilkan 11 - 13 ton per hektare," katanya.
Baca Juga:
Mentan Ajak Pengurus DPP Wanita Tani untuk Dukung Program Pembangunan Pertanian
Menanggapi itu, Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas inovasi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Teknologi (IPAT BO).
Dia menekankan pentingnya berbagai terobosan dan inovasi di sektor teknologi pertanian, sehingga dapat mengoptimalisasikan hasil produksi pertanian.
Terlebih, dalam menghadapi ancaman krisis pangan (food security) dan mewujudkan ketahanan serta kemandirian pangan nasional.