WahanaNews.co, Berlin - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri membuka Forum Bisnis Misi Dagang Jasa Profesional Indonesia ke Eropa di Berlin, Jerman, Senin (15/9).
Forum bisnis ini merupakan bagian dari misi dagang yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan RI bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Seluruh
Kantor Perwakilan Pemerintah RI di Jerman. Misi dagang yang berlangsung pada 15—16 September 2025 tersebut bertujuan memperluas akses pasar global bagi tenaga kerja terampil dan
meningkatkan daya saing jasa profesional Indonesia.
Baca Juga:
Wamendag Roro: Digitalisasi UMKM Dukung Aktivitas Perdagangan
“Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dagang, baik bilateral maupun regional dengan mitra bisnis di Eropa, khususnya di sektor jasa profesional. Oleh karena itu, kami mendorong promosi serta peningkatan kapasitas pelaku jasa profesional Indonesia di berbagai sektor strategis,seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka), konstruksi, serta teknologi informasi melalui misi dagang ini,” ujar Wamendag Roro.
Misi dagang yang berlangsung di Berlin, Jerman, tersebut diikuti oleh delapan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang hadir secara langsung dan dua perusahaan secara daring.
Mereka menawarkan tenaga kerja terampil di berbagai bidang, antara lain horeka, kesehatan dan perawatan, konstruksi dan teknik sipil, perhotelan, minyak dan gas, teknologi informasi dan komunikasi, logistik, spa, kuliner, hingga manufaktur.
Baca Juga:
Wamendag Roro: IP-CEPA Jadi Landasan Perkuat Hubungan Dagang dan Kerja Sama Pelaku Usaha Indonesia-Peru
Misi dagang ini juga menghadirkan tujuh agensi Eropa secara langsung yang berasal dari Jerman dan
Belanda, serta satu agensi dari Italia yang berpartisipasi secara daring. Melalui misi dagang ini, para pelaku usaha berkesempatan menjalin kemitraan dengan perusahaan dan lembaga di Eropa yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas.
Selain memperluas peluang kerja bagi tenaga profesional Indonesia, misi dagang ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan devisa negara melalui remitansi, mendorong transfer pengetahuan dan keterampilan, serta memperkuat hubungan bilateral dengan negara mitra.
Sejalan dengan itu, misi dagang ini berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 33,01 juta atau setara Rp540 miliar.
“Dengan langkah strategis ini, Indonesia makin siap menghadapi tantangan global sekaligus memastikan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya melalui pembukaan peluang kerja yang
lebih baik di luar negeri,” tutup Wamendag Roro.
[Redaktur: Alpredo]