WahanaNews.co, Jakarta - Bank Investasi AS Citigroup akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan.
Langkah itu bagian dari upaya reorganisasi perusahaan yang diumumkan perusahaan pada Rabu (13/09/23).
Baca Juga:
MK Putuskan Libur 1 untuk 6 Hari dalam UU CiptaKerja Bertentangan dengan UUD
Melansir Reuters, reorganisasi ini disebut akan memberikan CEO Jane Fraser kontrol yang lebih besar dalam usahanya untuk mensimplifikasi perusahaannya dan mendongkrak harga saham.
Kepala dari lima divisi bank akan melapor langsung ke ceo.
Pada saat yang sama, perusahaan bank tersebut akan merumahkan para pemimpin regional di luar AS.
Baca Juga:
MK Kabulkan 70% Tuntutan Buruh, Serikat Pekerja Rayakan Kemenangan Bersejarah dalam Revisi UU Cipta Kerja
"Kami telah mengambil keputusan yang sulit, konsekuensial, dan berat di sini," ujar Fraser kepada para investor di New York.
"Keputusan ini tidak akan diterima secara universal di bank kami. Ini akan membuat beberapa orang kami sangat tidak nyaman. Saya sangat setuju dengan hal itu... Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan bagi para pemegang saham kami," sambungnya.
Di sisi lain, saham Citigroup naik 1,7 persen usai CFO Mark Mason menyebut dia akan mempertahankan panduan pengeluaran perusahaan tidak berubah untuk tahun ini.
"Citi akan memangkas lapisan manajemen yang tidak produktif dan menata ulang dengan struktur yang lebih sederhana yang tentunya akan menciptakan penghematan di neraca keuangan," kata Manajer Portofolio Klien Zacks Investment Management Brian Mulberry yang juga memegang saham Citigroup.
Bank ini akan merekrut orang dari luar untuk menjadi kepala perbankan. Perusahaan tersebut juga akan mengkonsolidasikan bisnis-bisnis non-AS di bawah Kepala Internasional Ernesto Cantu.
Bank Citigroup juga menghilangkan lapisan manajemen, dalam apa yang dikenal sebagai Institutional Clients Group, yang sebelumnya merupakan divisi terbesarnya. Lalu, lini yang akan dihilangkan adalah Personal Banking and Wealth Management.
Perubahan ini menghilangkan 35 komite, kata Fraser, seraya mengutip sebuah contoh upaya untuk mengurangi birokrasi.
Perombakan ini juga kemungkinan akan mendorong pengunduran diri, kata Fraser dalam sebuah memo kepada para karyawan yang dilihat oleh Reuters. Dia akan mengadakan town hall pekan depan.
Kepala divisi yang baru akan mengambil keputusan mengenai lapisan kedua dan ketiga manajemen, yang diharapkan akan diumumkan pada bulan November dan Januari.
"Semua ini, pada akhirnya, meningkatkan akuntabilitas dalam organisasi," kata Fraser kepada para investor.
Reorganisasi besar-besaran ini merupakan langkah lain dalam strategi Fraser untuk meningkatkan laba dan merampingkan perusahaan tersebut sejak ia mengambil alih pada 2021.
Meskipun Citigroup telah menjual bisnis dan berupaya memperbaiki masalah regulasi, harga sahamnya masih tertinggal dari bank-bank lain.
[Redaktur: Sandy]