WahanaNews.co, Jakarta - Yogyakarta selalu punya sesuatu untuk ditawarkan. Daerah ini menyimpan
kisah di setiap sudutnya, dari ikoniknya Tugu Jogja hingga kemegahan Candi Ratu Boko. Dari daerah yang kaya akan budaya dan makna inilah lahir Criyos, jenama fesyen lokal yang memperkenalkan Indonesia lewat cerita menggunakan media tas.
Nama Criyos diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti cerita. Seperti namanya, setiap produk Criyos
bercerita tentang berbagai tempat di Indonesia, terutama Yogyakarta.
Baca Juga:
JMFW 2026 Catat Transaksi USD 19,51 Juta, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing Modest Fashion Indonesia
“Criyos adalah tas bercerita. Pada setiap produknya, seperti tas dengan lukisan Taman Sari, kami gambarkan dan ceritakan sejarahnya. Melalui tas, kami ingin orang menjadi tahu hingga ingin berkunjung langsung ke tempat yang kami ceritakan,” ujar Dilha Ayu Paramita, pemilik sekaligus pendiri
Criyos.
Dilha memulai Criyos pada 2023. Setiap koleksi yang ingin ia kisahkan, ia mulai dengan melakukan perjalanan, yang merupakan hobinya. Pada setiap perjalanan, ia memotret berbagai tempat dan menuangkannya dalam bentuk sketsa yang akan menjadi dasar dari desain tas Criyos.
Dari sketsa, ia kemudian mematangkan konsep, yang selanjutnya akan dieksekusi secara lebih detail oleh pelukis. Selain lukisan, setiap tas Criyos dilengkapi narasi seputar lokasi yang digambarkan.
Baca Juga:
Kesederhanaan yang Menginspirasi: Sentuhan Modest Fashion Outer Mendag di Panggung Penutup JMFW 2026
Criyos bercerita melalui lukisan menggunakan dua metode, yakni lukisan tangan (hand painting) dan
lukisan digital (digital painting). Keduanya dikerjakan secara manual oleh sejumlah pelukis Yogyakarta.
Lukisan diaplikasikan pada tas berbahan kulit, kanvas, hingga denim, yang dibuat oleh perajin Yogyakarta.
“Seluruh produk kami dikerjakan sepenuhnya handmade dan lokal dari Yogyakarta. Mulai dari bahan baku, materi, hingga pengerjaannya dilakukan di Yogyakarta,” jelas Dilha.
[Redaktur: Alpredo]